Bagikan:

Cara Sukses Jadi Perangkai Bunga

KBR, Jakarta - Siapa yang tak suka bunga? Indah, cantik dan harum. Rangkaian bunga bisa tuk apa saja. Mulai dari bingkisan ucapan selamat ulang tahun, ucapan selamat bahagia, duka cita atau karangan bunga tuk mempercantik rumah. Apalagi kalau bunga itu di

INTERMEZZO

Senin, 05 Jan 2015 15:27 WIB

Author

Eka July

Cara Sukses Jadi Perangkai Bunga

bunga, perangkai bunga

KBR, Jakarta - Siapa yang tak suka bunga? Indah, cantik dan harum. Rangkaian bunga bisa tuk apa saja. Mulai dari bingkisan ucapan selamat ulang tahun, ucapan selamat bahagia, duka cita atau karangan bunga tuk mempercantik rumah. Apalagi kalau bunga itu dirangkai oleh tangan-tangan ahli yang memberikan sentuhan seni, tentu terlihat lebih indah.

Ya, profesi perangkai bunga atau florist ini layaknya seorang seniman. Jika paduan jenis dan warna bunga yang dirangkai menarik, tentu orang akan tertarik untuk membelinya, begitu pula sebaliknya.

Itu pulalah yang dilakukan oleh perangkai bunga atau florits, Cucu Dwi Slamet. Karena menyukai bunga sejak kecil, di tahun 2005, pria ini  mulai menekuni  bisnis penjualan dan rangkaian bunga pada usahanya Wulansari Florist. Bunga yang ia jual seratus persen adalah bunga asli.

Biasanya, Cucu belanja bunga 2 hari sekali, dengan melihat sikon stok bunga, karena pertumbuhan bunga atau panen bunga bergantung cuaca, musim dan hama. Jika panen bunga gagal, biasanya petani menjual bunga dengan harga tinggi.

"Saya biasa memesan bunga dari Ambarawa, Jawa Tengah, karena lebih ekonomis. Selain itu kualitas bunga lokal lebih baik daripada bunga impor. Bunga yang paling banyak dicari pembeli adalah bunga papan, bunga mawar dan bunga Tulip. Untuk merangkai bunga mawar yang ditempel di papan, misalnya dibutuhkan waktu 1-2 jam dan diperlukan beberapa orang untuk merangkainya," jelas  Cucu.

Menurut Cucu, profesi florist harus punya keahlian khusus. Misalnya bisa memberikan sentuhan seni ketika merangkai bunga. Meski begitu, karakter seni masing-masing  orang dan daerah beda-beda. Jadi akan berpengaruh pada hasil rangkaian bunga.

Salah satu kendala yang  dihadapi adalah keawetan bunga yang hanya tahan 3-4 hari saja, setelah itu ia akan layu. Untuk mensiasatinya, Cucu harus menggunakan feeling. Misalnya, jika hari Minggu, kemungkinan akan banyak pemesan karena  hari itu ramai acara wedding.

Sedangkan kalau hari kamis atau rabu, biasanya ada acara syukuran pelantikan pejabat  pemerintah. Karena sudah tau prediksinya, maka hari itu ia akan memesan bunga yang banyak dari petani.

Supaya awet, biasanya bunga yang dibeli direndam terlebih dulu dan dipotong tangkainya. Meski begitu, Cucu tidak memberikan diskon pada bunga yang hampir layu, karena toh, tidak akan menutupi modal. Baginya, itu adalah  tantangan agar ia selalu  berusaha untuk menjaga kualitasnya bunga

"Ada juga pelanggan yang memesan karangan bunga dadakan dan harus cepat sampai, sementara traffic Jakarta macet. Belum lagi kendala dalam menyiapkan papan untuk rangkaian ucapan selamat. Kalau sudah begini, saya nggak sanggupi permintaannya, karena bagi saya, mutu, kualitas serta ketepatan waktu harus dijaga," tegas Cucu

Cucu juga pernah mengalami pelanggan yang mangkir pembayaran, padahal dia adalah seorang pejabat nasional. Nilai karangan bunga yang tidak dibayar itu senilai 2 juta rupiah. Namun itu tak membuatnya patah semangat untuk terus berkreasi.

Sampai saat ini, dibantu dengan 6 orang karyawannya, usaha ini  bisa bertahan selama 10 tahun, dengan omzet perbulan rata-rata meraup Rp 50 -60 juta.  Kenapa bisa bertahan selama itu? Cucu berprinsip, jika berbisnis harus mendalami hal tersebut sampai berhasil, daripada membuka banyak bisnis tapi nanti  gagal. Selain itu faktor mutu dan kualitas, tetap ia kedepankan, untuk menjaga pelanggan.

Meski begitu, ia merasa  masih ingin mengembangkan usahanya sampai berhasil.  Apalagi, menurutnya usaha ini tak mudah disaingi oleh orang, karena mencari bunga itu sulit. Walau saat awal membuka usaha ia sempat merugi karena  tidak dapat orderan dalam beberapa hari. Namun kini ia sudah bisa mensiatinya.

"Bisnis saya ini belum berhasil, tapi sudah lebih baik dari sebelumnya. Saat ini  saya sudah buka outlet di Jakarta, Bekasi dan Depok, tapi saya mau buka lagi di Cikarang," kata Cucu .

Untuk anda yang ingin memesan karangan bunga via online, Cucu juga melayaninya di website http://www.wulansari.com.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending