KBR68H, Jakarta - Kegiatan apa yang biasa Anda lakukan saat berlibur di Bandung? Wisata belanja dan kuliner mungkin menjadi pilihan utama. Tapi kalau bosan dengan dua kegiatan itu, bagaimana jika mencoba mengunjungi Bumi Herbal Dago (BHD).
BHD terletak di Jalan Bukit Pakar Utara, Kampung Negla, Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Ancar-ancarnya, dari Jalan Ir. H. Juanda (Dago) tinggal lurus terus melewati terminal Dago menuju Taman Hutan Rakyat. Dari situ perjalanan masih menanjak sekitar 20 menit lagi.
Tempat ini berada di ketinggian 1200 mdpl dengan pemandangan kota Bandung yang sangat cantik. Di sini Anda bisa menemukan sekitar 300 jenis tanaman herbal.
Hilman Fachruddin, manajer Riset dan Pengembangan Bumi Herbal Dago mengatakan, di tempat ini dilestarikan berbagai tanaman asli Indonesia dan luar negeri. Selain itu, juga dibuka taman wisata herbal, sehingga pengunjung bisa mengenal tanaman obat-obatan yang ada.
“Sampai kita juga menghijaukan alam di sekitar situ. Jadi tidak semua areal yang kita punya itu dijadikan lahan produksi, hanya sedikit sekali, sisanya kita tanami dengan tanaman-tanaman keras agar lingkungan tetap terjaga,” kata Hilman.
Menikmati lotek herbal
Taman herbal ini dibangun pada 2007. Para pengunjung bebas berjalan-jalan di sekeliling taman sambil ditemani petugas. Jika sudah merasa penat, Anda bisa mampir ke kedai yang makanan dan minumannya berbasis tanaman herbal. Yang menjadi andalan di tempat ini adalah teh rossela. Harganya lumayan murah sekitar dua hingga empat ribu rupiah. Berbagai produk dari tanaman rosella, seperti selai, sirup dan teh hijau juga bisa dinikmati di sini. Semua produk tersebut dihasilkan dari industri rumah tangga.
Produk lain yang patut dicoba adalah manisan asam, bandrek dan lotek herbal yang bahan bakunya mengandung tanaman obat-obatan. Hilman mencontohkan, tanaman seledri dan daun pegagan yang bisa menurunkan tekanan darah tinggi.
“Kemudian ada labu siam yang bisa menurunkan kolesterol, kemudian ada tanaman sambung nyawa yang berkhasiat untuk darah tinggi dan kesehatan tubuh lainnya. Makanan ini seperti gado-gado, tapi ada pengolahan yang lebih spesifik,” imbuhnya.
Sambil makan dan minum Anda juga bisa menambah pengetahuan seputar tanaman herbal, karena para pelayan dengan senang hati menerangkan mengenai khasiat tanaman yang tersedia. Pengunjung juga bisa membawa daun rosella untuk oleh-oleh. Harganya murah, hanya 7500 rupiah per kilo.
Paket-paket edukatif
Pengelola BHD juga menawarkan berbagai macam paket wisata, mulai dari pengenalan herbal secara umum, demo pengolahan pasca panen, hingga workshop-workshop kecil mengenai cara-cara mengolah jamu.
Bumi Herbal Dago juga dilengkapi laboratorium kecil, fasilitas pembibitan dan green house yang bisa dilihat para pengunjung. Untuk bisa menikmati semua paket wisata edukasi ini dikenakan biaya antara 60 hingga 80 ribu rupiah. Untuk tiket masuk pada hari biasa sebesar 10 ribu rupiah, sementara hari libur 15 ribu rupiah.
Keberadaan BHD dapat berkontribusi terhadap kelestarian Kawasan Bandung Utara yang merupakan daerah resapan air terpenting di kota Bandung, karena konsep pengelolaannya selalu berorientasi kepada penghijauan alam sekitar.
Nikmatnya Lotek Herbal di Bumi Herbal Dago
Kegiatan apa yang biasa Anda lakukan saat berlibur di Bandung? Wisata belanja dan kuliner mungkin menjadi pilihan utama. Tapi kalau bosan dengan dua kegiatan itu, bagaimana jika mencoba mengunjungi Bumi Herbal Dago (BHD).

INTERMEZZO
Selasa, 29 Jan 2013 15:05 WIB

lotek, bumi herbal, dago, bandung
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai