Bagikan:

Di India, Anak Muda Berdemo dengan Ciuman di Tempat Umum

Satu persatu secara berpasangan mereka berdiri, berpelukan lalu berciuman, sementara yang lain menyoraki.

INDONESIA

Senin, 24 Nov 2014 13:03 WIB

Di India, Anak Muda Berdemo dengan Ciuman di Tempat Umum

India, ciuman, kampanye, moral, Bismiilah Geelani

Di luar sebuah stasiun kereta api di Delhi, ratusan anak muda, laki-laki dan perempuan, duduk membentuk lingkaran.

Satu persatu secara berpasangan mereka berdiri, berpelukan lalu berciuman, sementara yang lain menyoraki.

Mereka lalu berjalan kaki menuju kantor kelompok nasionalis Hindu, Rashtriya Swayamsevak Sangh atau RSS.

Kelompok ini kerap melecehkan pasangan muda di tempat umum seperti taman, restoran atau pantai.

Kelompok ini menggunakan kekerasan untuk menghentikan apa yang mereka anggap sebagai keintiman yang tidak bermoral.

Menurut Rajesh Kumar yang berusia 30 tahun, mereka tidak berhak melakukannya.

“Bagaimana bisa Anda menghentikan sesuatu yang tidak berbahaya seperti berciuman di ruang publik? Menurut kami berciuman di tempat umum tidak menyinggung sama sekali. Ini bukan bagian dari budaya Barat yang kami adopsi. Dan ketika konstitusi membolehkan ini, kami tidak ingin ada lembaga yang tidak resmi menghentikan kami dengan cara kekerasan. Jadi kami menggunakan ciuman sebagai metafora untuk protes tanpa kekerasan.”
 
Puluhan aktivis Hindu keluar dari kantor RSS dan bergabung dengan kelompok Hindu lainnya.

Mereka mencoba membubarkan orang yang sedang berciuman dan mulai memukuli mereka.

Ketua kelompok itu, Abeshek Mishra.

“Kami tidak menentang cinta. Tapi Anda tidak bisa melakukan semua ini di depan umum. Ini bertentangan dengan budaya yang kita junjung tinggi. Jika Anda ingin melakukan semua ini, lakukan di rumah sehingga tidak dilihat orang.”

Kampanye berciuman ini dimulai di negara bagian selatan Kerala setelah aktivis Hindu dari RSS menyerang sebuah kedai kopi dan memukuli pasangan-pasangan yang ada di sana.

Sekelompok mahasiswa kemudian melancarkan kampanye online, meminta orang-orang berciuman di tempat umum sebagai bentuk protes.

Ratusan orang menanggapi ajakan ini. Tapi di Kerala, polisi membubarkan aksi itu dan menangkap lebih dari 50 pengunjuk rasa.

Tapi ini tidak menghentikan penyebaran kampanye berciuman di kota-kota besar di India...

Pemimpin agama Hindu, Vivek Virat, melihat ini sebagai sebuah konspirasi yang didanai asing untuk merusak moral masyarakat India.

“Jika seorang anak meminta sesuatu yang tidak baik untuk dia atau melakukan sesuatu yang salah, apa yang kami lakukan? Kami mencoba membuat dia mengerti kalau itu tidak baik, tapi dia bersikeras. Maka kami akan memarahinya atau bahkan memukulnya. Orang-orang di balik kampanye ini berusaha untuk meyakinkan generasi muda, kalau mereka bebas dan bisa melakukan apa saja yang mereka inginkan. Ini sudah sangat merusak dan akan menghancurkan mereka. Ini adalah konspirasi melawan masyarakat Hindu dan sistem nilai kami dan itu tidak bisa ditolerir.”

Kembali ke stasiun kereta di New Delhi tempat aksi berlangsung.

Di sana polisi telah menahan beberapa orang dari kedua belah pihak dan membubarkan yang lainnya.

Shalini yang berusia 25 tahun ada di tempat kejadian.

“Anda tidak bisa melihat cinta hari ini. Anda melihat banyak kekerasan. Saya tidak melihat sebagai sesuatu yang salah, bila ada orang yang mau melamar seseorang secara terbuka atau pelukan dan berciuman.”


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending