Bagikan:

Thanaka, Rahasia Kecantikan Perempuan Burma

Mau cantik seperti perempuan Burma?

INDONESIA

Sabtu, 23 Nov 2013 14:17 WIB

Author

Vitri Angreni

Thanaka, Rahasia Kecantikan Perempuan Burma

Burma, Thanaka, perempuan, kecantikan, Vitri Angreni

Kalau Anda cermat memperhatikan, pipi perempuan Burma selalu terlihat dengan sapuan warna kuning terang. Ini adalah krim thanaka, yang selalu dipakai di wajah dan tubuh mereka. Dalam bahasa lokal, thanaka berarti “riasan wajah” atau “pembersih”.

Tradisi cantik ala perempuan Burma ini sudah dilakukan selama ribuan tahun, dan terus bertahan hingga kini. Di jalan-jalan  Yangon, Anda masih bakal sering menemui perempuan berpipi kuning terang, bahkan sampai ke leher atau lengan mereka.

Krim thanaka diyakini bisa membuat kulit lebih terang, halus dan dingin. Thanaka juga berfungsi mengontrol minyak, memperkecil pori-pori dan melembabkan wajah. Krim ini dianggap efektif yang membantu menghilangkan bintik-bintik gelap pada kulit dan menerangkan bagian tubuh yang gelap termasuk siku, ketiak, pergelangan kaki dan paha, serta melindungi wajah dari efek sinar matahari.

Tidak hanya untuk kulit, wangi thanaka yang mirip perpaduan aroma cendana dan bunga-bungaan sekaligus menjadi parfum bagi mereka yang memakainya.

Thanaka terbuat dari kulit kayu, kayu atau akar thanaka yang digiling sampai halus dengan sedikit air di lempengan batu bulat yang di pinggirnya ada saluran air. Setelah jadi, krim pun siap digunakan.

Cara memakainya mudah. Tinggal dioleskan ke wajah atau seluruh tubuh. Kadang para perempuan mengoleskannya dengan pola tertentu, seperti bulatan, daun atau bunga atau garis-garis, yang dibuat jari.

Selama lebih dari 2000 tahun, thanaka menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan perempuan Myanmar. Mereka menggunakan kosmetik alami ini di semua situasi, setiap hari dan juga saat ada upacara adat dan keagamaan.

Saat kerajaan masih ada di Myanmar, para pelayan mencurahkan banyak waktu untuk mempersiapkan thanaka bagi anggota keluarga kerajaan. Perempuan bangsawan biasanya menggunakan krim thanaka berwarna coklat. Sedangkan perempuan biasa menggunakan thanaka yang dicampur dengan serbuk sari kuning dari Bunga Gant Gaw, yang cantik dan harum. Penggunaan serbuk sari bunga ini masih dipertahankan dalam membuat krim thanaka sampai saat ini.

Di malam perayaan festival air di Sittwe, ibukota negara bagian Rakhine, ada lomba menggiling thanaka. Saat para para gadis menggiling, anak laki-laki menari dan memainkan alat musik. Setelah krim thanaka selesai, orang-orang pergi ke pagoda untuk mengambil bagian dalam upacara membasuh wajah Buddha. Handuk yang digunakan untuk mengelap wajah Buddha dicampur dengan larutan krim thanaka. Setelah selesai, handuk-handuk bekas pakai itu dibagikan pada para peserta upacara untuk kenang-kenangan.

Dan sampai hari ini, masih banyak kita jumpai perempuan Myanmar yang memakai krim kecantikan ini baik saat di rumah ataupun beraktivitas di luar. (haivenu-vietnam.com, mingalapar.com)






Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending