Bagikan:

Supaya Cantik, Perempuan Cina Ikat Kaki

Kaki kecil sama dengan cantik

INDONESIA

Jumat, 08 Nov 2013 18:13 WIB

Supaya Cantik, Perempuan Cina Ikat Kaki

Cantik, Perempuan, Cina, Ikat Kaki, Aika Augustine

Bagi masyarakat Cina, perempuan yang cantik adalah perempuan yang berkaki yang kecil. Demi mencapai kaki yang kecil, perempuan Cina melakukan tradisi yang disebut Chanzu yang artinya ‘bunga lotus emas’. Bentuk kaki yang kecil itu dianggap menyerupai bunga lotus yang belum mekar.

Tradisi mengikat kaki ini mulai diperkenalkan sejak masa Dinasti Tang (618- - 907 SM) dan mulai menyebar pada dinasti Song (960 – 1297 SM). Pada masa itu, tradisi mengikat kaki hanya dilakukan oleh perempuan bangsawan. Pada dinasti Ming, praktik mulai dikenal luas dan dilakukan oleh semua lapisan masyarakat. Sebab, kaki kecil milik perempuan dianggap sebagai idaman seksual bagi kaum laki-laki.

Namun ada juga yang menyebutkan kalau tradisi mengikat kaki ini erat kaitannya dengan legenda ratu Su Da Ji. Ratu Su Da Ji yang merupakan siluman serigala berekor sembilan akhirnya berhasil mengubah wujudnya menjadi seorang manusia. Tapi sayangnya kakinya masih berbentuk cakaran serigala. Untuk merahasiakan hal ini, ratu menggunakan kain panjang untuk membungkus kakinya. Lama kelamaan suaminya raja Shang Zhou menyukai ukuran kaki kecil. Ia pun memerintahkan seluruh selir dan pelayan perempuan untuk mengikat kakinya. Sejak itu, mengikat kaki menjadi kebiasaan dan keharusan.

Lalu bagaimana teknik mengikat kaki yang dilakukan perempuan Cina itu?
Caranya, lipat empat jari kaki ke bagian bawah kaki dengan menggunakan kain sepanjang sepuluh kaki.  Setiap hari balutan kaki semakin diketatkan dan kaki dipaksa memakai sepatu yang semakin kecil.

Kebersihan kaki harus senantiasa dijaga dan kuku tidak boleh panjang karena kalau dibiarkan, kuku dapat tumbuh ke dalam dan mengakibatkan infeksi. Kaki juga harus dipijat dan dikompres dingin dan panas untuk mengurangi rasa sakit. Pengikatan kaki biasanya mulai diterapkan pada anak perempuan yang sudah mencapai umur 5 tahun.

Pada tahun 1911 melalui revolusi Sun Yat Sen, tradisi mengikat kaki benar-benar dilarang karena dianggap sebagai penyiksaan bagi perempuan.
 
Saat partai Komunis berkuasa pada tahun 1949, tradisi mengikat kaki resmi dihapus dari masyarakat Cina lantaran dianggap sebagai penyiksaan bagi perempuan. Namun kabarnya tradisi ini masih terus dipraktikkan di beberapa dusun di provinsi Yunnan. (theatlantic.com, shoes.about.com)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending