Bagikan:

Perjuangan Berat Burma Memberantas Penggunaan Narkoba

Methamphetamine dan heroin murni juga cukup populer.

INDONESIA

Senin, 11 Nov 2013 16:39 WIB

Perjuangan Berat Burma Memberantas Penggunaan Narkoba

Burma, industri narkoba, kesehatan, Banyol Kong Janoi, Paing Soe

Ladang opium Burma merupakan sumber utama kedua heroin di dunia – menyumbang 10 persen produksi opium dunia. 

Meski hanya sedikit data tersedia, warga dan pekerja sosial mengklaim terjadi peningkatan jumlah anak muda Burma yang jadi pecandu obat-obatan.

Narkoba yang banyak dipakai disebut 'formula' – yang terdiri dari campuran obat batuk dan opium yang dikonsumsi dengan cara diminum. Selain itu methamphetamine dan heroin murni juga cukup populer.

Sang Naw yang berusia 23 tahun meyuntikkan heroin ke tubuhnya dua kali sehari.

Ia mulai memakai heroin setelah gagal dalam ujian sekolah menengah 6 tahun lalu.

“Beberapa teman saya memakainya, jadi saya ikut coba-coba. Waktu pertama kali pakai, teman saya memberi dosis terlalu banyak sehingga saya hampir mati. Mulut saya sampai berbuih.”

Sang Naw kadang bekerja di industri kayu bersama saudaranya.

Kalau sedang tidak bekerja, ia memakai heroin bersama teman-temannya.

“Ibu saya lalu mengirim saya ke Yangon agar saya bisa berhenti. Saya berada di sana selama tiga bulan dan saya bersih.”

Tapi begitu ia kembali ke Negara Bagian Kachin, ia kembali memakai narkoba.

“Kalau saya pergi ke pusat rehabilitasi, saya hanya bisa berhenti sebulan atau dua bulan. Bila saat saya pulang ke rumah dan melihat teman-teman, saya kembali memakainya. Karena barang itu mudah didapat.”

Brang Nu adalah Pendeta Gereja Baptis di sebuah desa dekat proyek bendungan Myitsone yang kontroversial.

Proyek yang didukung Cina ini dihentikan 2 tahun lalu oleh Presiden menyusul kemarahan publik.

“Saat proyek ini dimulai, banyak pencari emas yang datang kemari.”

Banyak pekerja migran dari daerah lain dan penduduk lokal yang datang untuk mencari emas.

“Saat itulah bisnis narkoba mulai marak. Sebelumnya kami tidak pernah mendengar soal obat-obatan ini, hanya ada bir. Tapi sekarang semua orang, tua dan muda, menggunakan narkoba.”

Tidak ada data resmi berapa banyak pencandu di Burma. Tapi para pekerja sosial mengatakan jumlahnya terus meningkat.

Seiring reformasi demokrasi saat ini, tekanan pada Burma untuk mengatasi masalah narkoba ini makin meningkat.



Ini adalah lagu kampanye anti-narkoba pemerintah yang disiarkan secara nasional.

Lirik lagu itu memperingatkan kalau 'narkoba seperti api, yang akan menghancurkan hidup Anda.’

Album lagu kampanye ini pun sudah dijual ke masyarakat. Tujuannya agar masyarakat tidak memakai narkoba.

U Kyaw Min mendirikan Asosiasi Relawan Pekerja Sosial untuk membantu para pecandu agar bisa berhenti.

Ia kehilangan adik lelakinya akibat overdosis.

“Saya tidak bisa membantu keluarga saya yang jadi pecandu dan akhirnya meninggal. Karena itu saya tidak mau hal yang sama terjadi pada orang lain.”

Tapi ia mengakui sulit untuk memutus peredaran narkoba.

“Walau sudah bertahun-tahun di tempat rehabilitasi, saat mereka kembali ke masyarakat, mereka mulai menggunakan narkoba lagi. Padahal di sana mereka mendapatkan pelatihan keterampilan. Kita harus memahami kalau mereka adalah pasien yang membutuhkan bantuan dalam jangka panjang.”

Ia mengatakan langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah menghentikan orang yang mau mencoba.

“Pencegahan adalah obat yang mujarab. Kami mencoba menyadarkan masyarakat dan juga anak sekolah. Kami tahu apa yang kami lakukan ini hanya hal kecil. Tapi hal kecil ini bisa berdampak pada masa depan.”



Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending