Bagikan:

Mengunjugi Kuil Paus di Vietnam

Paus sangat dekat bagi kehidupan masyarakat pesisir pantai Vietnam.

INDONESIA

Sabtu, 02 Nov 2013 12:40 WIB

Author

Vitri Angreni

Mengunjugi Kuil Paus di Vietnam

Vietnam, Paus, mamalia, kuil, Vitri Angreni

Paus sangat dekat bagi kehidupan masyarakat pesisir pantai Vietnam. Sejak lama, binatang mamalia ini dianggap sebagai makhluk suci lantaran banyak membantu orang-orang yang terjebak badai di lautan.

Menurut legenda, Kaisar Gia Long dari Dinasti Nguyen sempat diselamatkan paus saat kapalnya tenggelam. Sang kaisar lantas mengangkat paus sebagai menteri di pengadilannya. Sejak itu, paus pun diterima sebagai Dewa di negeri itu. Nelayan menyebut mamalia ini Ca Ong alias Dewa Paus.

Para nelayan lantas membangun kuil untuk menyimpan tulang paus yang mati terdampar. Kuil dilengkapi dengan altar yang dijaga 2 penjaga, di kiri dan kanan. Ketika ada paus yang terdampar dan mati, bangkainya ditarik ke daratan dan dikubur. Setelah 3 tahun, kuburan lantas digali dan tulang-tulang paus ditempatkan di kuil untuk ibadah.

Salah satu kuil paus ada di kota Phan Thiet. Kuil yang dibangun pada 1762 ini menyimpan 600 kerangka paus dan penyu. Di sana juga ada struktur tulang paus yang berusia lebih dari 120 tahun, dengan panjang 22 meter dan berat lebih dari 65 ton.

Selain membangun kuil, Vietnam juga menggelar Festival Paus setiap tahun. Penghormatan terhadap Dewa Paus diyakini bakal membuat mereka aman saat di lautan, sekaligus membawa kesejahteraan bagi desa.

Festival berlangsung dua hari di Quang Nam, Provinsi Danang. Semua penduduk desa datang ke festival ini bersama perahu mereka. Acara di malam pertama digelar di kuil paus. Para sesepuh desa membawa persembahan untuk Dewa Paus. Keesokan harinya, diadakan prosesi perahu nelayan. Acara ditutup di malam hari dengan upacara pembakaran dupa oleh anak-anak dan pertunjukan opera klasik oleh orkestra.

Pada 2004 silam, seekor paus terdampar di pantai Ben Tre di Delta Mekong. Langsung saja seribuan orang berdatangan ke sana. Warga membakar dupa bagi paus sepanjang 25 meter itu. Pemakaman paus memang selalu menarik minat masyarakat, meski warga was was juga lantaran Konstitusi Vietnam melarang hal-hal yang berbau takhayul. (holidaysvietnam.com dan haivenu-vietnam.com)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending