Suiseki adalah batu alam yang setelah ribuan atau bahkan jutaan tahun dapat dinikmati keindahannya karena bentuknya mirip dengan benda lain seperti hewan, arca atau abstrak. Tapi tidak semua batu alam bisa dianggap Suiseki. Butuh daya imajinasi tinggi untuk menentukan sebuah batu alam itu termasuk Suiseki atau bukan.
Seni batu Suiseki ini dikenal cukup luas di Asia, meski dengan nama yang berbeda di tiap negara. Di Korea, seni ini dikenal dengan nama SuSeok yang artinya batu tua. Sementara di Jepang, tetap disebut sebagai Suiseki. Dalam bahasa Jepang, kata ini berarti batu air karena batu dipahat secara alami oleh air. Sementara bangsa Cina mengenalnya dengan nama Shangshe yang artinya batu-batu indah.
Konon sekitar 3000 tahun lalu, ada seorang rakyat biasa yang menemukan sepotong batu unik. Batu itu lantas disimpannya dan ditunjukkan kepada banyak orang. Banyak juga yang menyukai penampilan batu tersebut. Dari situlah bermula kegemaran menikmati batu alam, yaitu di Dinasti Tang dan Sun (618 – 907 SM). Seni Suiseki ini sebetulnya lahir di Cina namun seni ini dipopulerkan oleh bangsa Jepang.
Meski batu Suiseki adalah batu alam biasa tapi harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Bagi para penggemar Suiseki, Indonesia adalah surga Suiseki dengan iklim tropis dan kondisi alam memungkinkan batu-batu indah itu dibentuk. (geology.about.com, bonsai-nbf.org, wisegeek.com)
Indonesia: Surga Suiseki
Seni batu alam

INDONESIA
Jumat, 15 Nov 2013 17:17 WIB

Indonesia, Suiseki, Seni Batu Alam, Aika Augustine
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai