Bagikan:

Calon Bintang Hip Hop Pertama Asal Korea Utara

Kenangan hidup selama kelaparan mematikan di Korea Utara pada tahun 1990-an adalah inspirasi paling besar bagi lirik-liriknya.

INDONESIA

Jumat, 03 Okt 2014 16:53 WIB

Calon Bintang Hip Hop Pertama Asal Korea Utara

Korea utara, rapper, Show me the money, pembelot, Jason Strother

Ketika tumbuh besar di Korea Utara, Kang Chun-hyok ingat pernah mendengarkan band seperti Pochonbo Electronic Ensemble, yang musiknya seperti ini.
 
Kini ketika berusia 28 tahun dan tinggal di perbatasan, Kang menulis lagu sendiri. Lagunya berbeda dengan yang pernah dia dengar di kampung halamannya. Dia membalik-balik halaman buku catatannya dan memperlihatkan pada saya contohnya.
 
Dalam lagunya, dia bercerita 12 tahun pertama kehidupannya di Korea Utara sangat mengerikan. Dia mengatakan ketika keluarga Kim punya minuman mahal, minuman keras impor, dia harus makan kulit pohon dan minum dari genangan air lumpur.
 
Kang mengatakan kenangan hidup selama kelaparan mematikan di Korea Utara pada tahun 1990-an adalah inspirasi paling besar bagi lirik-liriknya.

“Ketika kecil, saya kelaparan dan terpaksa mencuri makanan. Ya, saya sangat marah kalau ingat masa itu. Mengapa saya harus hidup seperti itu?”

Sebelum keluarganya melarikan diri dari Korea Utara pada 1998, Kang tumbuh sebagai anak jalanan. Dia akhirnya punya kesempatan belajar musik dan seni saat tiba di Korea Selatan tiga tahun kemudian.

Pengacara pengungsi mengatakan bagi orang-orang seperti Kang yang besar di luar ibukota Pyong Yang, kesempatan ini tidak ada. 
 
Hal ini dikatakan Roland Chi dari Aliansi Masyarakat untuk HAM Korea Utara, kelompok yang membantu pengungsi di Seoul.
 
“Mereka sudah dicuci otak. Segala bentuk karya seni mereka akan ditolak, kecuali jika diarahkan untuk memuliakan Korea Utara.”

Chi mengatakan ketika Kang tiba di sini, mereka melihat dia punya bakat untuk bicara dengan gaya yang unik. Dia akan segera lulus dari salah satu sekolah seni bergengsi di Korea. Rap adalah bakat baru yang tengah ditekuninya.
 
Kang masih harus menempuh jalan panjang. Sejauh ini dia sudah menulis empat lagu. Dan dia bahkan sudah tampil untuk kali pertama di televisi Korea Selatan.
 
Kang baru-baru ini menjadi peserta Show Me The Money, sebuah program yang memberikan kesempatan pada calon rapper untuk unjuk kebolehan.
 
Kata dia, ikut acara itu merupakan pengalaman yang hebat. Tapi dia menyadari kalau dibandingkan dengan kebanyakan rapper Korea Selatan lainnya, musik yang ditulisnya sangat berbeda.

“Saya tahu orang-orang di sini pernah hidup susah juga, tapi sulit untuk membandingkannya dengan kehidupan orang Korea Utara. Orang Korea Selatan menulis lagu-lagu tentang cinta dan putus cinta. Tapi saya menulis lagu tentang hak asasi manusia.”

Bagi banyak penonton Korea Selatan, penampilan Kang di acara itu mungkin menjadi kali pertama, mereka mendengar suara pembelot, apalagi lagu rap, tentang hak asasi manusia atau kehidupan di Korea Utara.
 
Dan penampilannya membuat beberapa juri acara itu terkesan.

The Quiett adalah rapper Korea Selatan sekaligus seorang produser. Dia mengaku terkejut mendengar lirik lagu Kang ketika ia mendengarnya pertama kali.
 
“Ya ini sangat serius. Saya tidak pernah mendengar jenis rapper seperti ini sebelumnya.”

The Quiett menjelaskan banyak warga Korea Selatan tidak peduli dengan Korea Utara atau 26 ribu pembelot yang sekarang tinggal di sini. Tapi menurutnya, jika Kang terus berkarya membuat lagu seperti itu, ia mungkin bisa mengubah pikiran orang Korea Selatan.

“Ada banyak hal yang tidak kita ketahui dan itu yang disuarakannya. Ini penting. Dia harus melakukannya.”

Tapi dia mengatakan pertama-tama Kang Chun-hyok harus bisa mengatasi demam panggungnya. Dia tersingkir dari acara Show Me the Money setelah ia tersedak dan lupa lirik lagunya.
 
Tapi kini Kang mendapat beberapa bantuan dari komposer dan produser keturunan Korea-Amerika, Woody Pak.
 
“Saya terkesan dengan cara kata-katanya mencerminkan apa yang malu dia katakan dalam percakapan normal. Saya berharap ia menemukan banyak kebebasan dan inspirasi. Dan dia terinspirasi oleh fakta bahwa dia bisa mengekspresikan dirinya secara bebas dan bisa menyampaikan pesan.”

Pak dan Kang sejauh ini sudah masuk studio rekaman untuk menggarap satu lagu.
 
Lagunya dimulai seperti ini... “Meskipun kita dibesarkan berbeda, kita masih bersaudara. Meski paralel ke-38 menghalangi kita, kita masih satu. Dan lihatlah disekillingmu, kita berdiri di sini bersama-sama di Kota Seoul.”
 
“Semua orang suka musik. Saya berharap lewat lagu-lagu itu, saya tidak hanya menceritakan soal diri saya, tapi juga kisah nyata tentang Korea Utara.”

Kang berharap album perdananya bisa dirilis bulan Desember nanti.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending