Bagikan:

Melihat Jepang Masa Lalu di Jalanan Kyoto

Parade sejarah Jepang di Kyoto.

INDONESIA

Rabu, 16 Okt 2013 15:14 WIB

Author

Vitri Angreni

Melihat Jepang Masa Lalu di Jalanan Kyoto

Jepang, Kyoto, Jidai Matsuri, Festival Zaman, Vitri Angreni

Berencana ke Jepang dalam waktu dekat? Kalau ya, sempatkanlah ke Kyoto. Karena tanggal 22 Oktober mendatang, di sana bakal ada pawai besar-besaran Jidai Matsuri atau Festival Zaman.

Festival ini adalah parade orang dengan berbagai kostum yang menggambarkan setiap periode sejarah Jepang, termasuk tokoh terkenal pada zamannya. Parade mencakup sekitar 1100 tahun saat Kyoto masih ibukota negara Jepang sebelum akhirnya pindah ke Tokyo pada 1868.

Festival ini dihelat selama kurang lebih 2 jam dengan melibatkan 2000 orang lebih. Parade ini akan berjalan sejauh 5 kilometer dari Istana Kekaisaran dan berakhir di Kuil Heian.

Parade dipimpin Gubernur Prefektur Kyoto, Walikota Kyoto dan anggota dewan kota. Di belakangnya, peserta berpakaian khusus yang mencerminkan sejarah Jepang – mulai dari era Restorasi Meiji 1868 sampai awal periode Heian pada 781. Setelah itu ada rombongan pemain musik, atau orang yang berdandan meniru tokoh Jepang masa lalu seperti Sakamoto Ryoma yang tenar di era Restorasi Meiji.

Kelompok terbesar dalam parade itu menggambarkan konvoi mewah yang dikirim shogun untuk mewakili dirinya pada upacara kekaisaran di Kyoto selama Periode Edo ( 1603-1867 ). Konvoi itu dipimpin 3 pejabat utama yang menunggang kuda. Di rombongan itu juga ada tandu-tandu  untuk membawa para pejabat yang mau bepergian. Setelah itu ada kelompok yang lebih kecil, terdiri dari beberapa perempuan terkenal dari periode itu, termasuk seorang putri yang duduk dalam kereta beroda.

Pawai itu ditutup barisan peserta yang membawa 2 Mikoshi atau rumah-rumah kecil yang diangkat oleh beberapa orang laki-laki. Di dalamnya dipercaya ada roh Kaisar Kammu dan Kaisar Komei, yang merupakan kaisar pertama dan terakhir yang tinggal di Kyoto. Pada hari-hari biasa, kedua roh kaisar ini dipercaya berada di Kuil Heian, yang memang didirikan untuk mereka. Tapi selama Matsuri Jidai, roh mereka berkeliling kota dengan Mikoshi itu.

Dalam pawai itu, para penonton juga bisa melihat baju besi Oda Nobunaga dan komandannya, baju prajurit dan masyarakat biasa dari Periode Muromachi (1338-1573), serta para perempuan terkenal dan bangsawan dari Periode Heian (794-1185).

Kostum dan peralatan yang digunakan dalam prosesi ini dibuat seakurat mungkin berdasarkan penelitian menyeluruh oleh berbagai ahli di bidangnya masing-masing. Misalnya, kostum para peserta parade itu ditenun dan dicelup persis dengan cara asli sesuai zamannya.

Buat Anda yang ingin menikmati sejarah Jepang dengan cara unik, festival inilah yang Anda cari.

(Sumber: japan-guide.com, heianjingu.or.jp)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending