Setiap akhir Oktober, seluruh warga Burma akan menghias rumah mereka dengan lampion.
Ini merupakan tradisi yang menandai berakhirnya akhir masa puasa bagi pemeluk Buddha.
Lampion akan terus dipasang hingga datangnya Festival Cahaya pada pertengahan November.
Biasanya warga membeli lampion kertas dari pengrajin lokal.
Tapi kini mereka memilih buatan Cina yang lebih murah, tapi kokoh.
Pengrajin lokal pun mulai kehilangan usaha mereka.
Matikan Listrik, Nikmati Lampion Tradisional Burma
Pengrajin lokal lampion di Burma kehilangan usaha mereka.

INDONESIA
Senin, 14 Okt 2013 15:47 WIB

Lampion Tradisional, Pengrajin, Burma, Zaw Htet
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai