Bagikan:

Laki-laki ini Kehilangan 16 Anggota Keluarganya di Ledakan Bom Peshawar

Ledakan bom kembar di kota Peshawar hari Minggu lalu, menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai 70 lainnya.

INDONESIA

Sabtu, 05 Okt 2013 13:04 WIB

Laki-laki ini Kehilangan 16 Anggota Keluarganya di Ledakan Bom Peshawar

Pakistan, ledakan bom, korban bom, Shahab-ur-Rahman

Ledakan bom kembar di kota Peshawar hari Minggu lalu, menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai 70 lainnya.

Ini adalah ledakan bom mematikan ketiga di kota itu dalam sepekan.

Pekan lalu serangan bom bunuh diri membunuh sedikitnya 80 orang di sebuah Gereja di Peshawar dan 19 lainnya tewas saat sebuah bus yang membawa pegawai negeri diserang.

Serangan terbaru itu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, termasuk satu keluarga yang kehilangan 16 anggotanya.

Di pemakaman di Shabwadar, ratusan orang sedang berduka.

Mereka sedang berdoa bagi arwah yang sudah meninggal.

Sartaj Khan, 65 tahun, kehilangan 16 anggota keluarganya dalam serangan bom terbaru di Peshawar, yang berjarak 30 kilometer dari rumahnya.

Sartaj Clip 1 (Male, Pashto): “Saya kehilangan semua orang yang saya sayangi dalam ledakan itu...istri saya, 3 anak perempuan, 1 anak lelaki, dua cucu laki-laki, ipar perempuan, dan keponakan laki-laki saya. Tidak ada yang bisa saya lakukan karena saya orang miskin.”

Keluarganya pergi ke Peshawar dengan mobil van untuk menghadiri pesta pernikahan seorang kerabat.

Istrinya ada di dalam mobil saat bom meledak di Pasar Qissa Khawani.

“Istri saya mau pergi ke Peshawar untuk menghadiri pesta pernikahan. Yang lain juga ingin ikut istri saya dan saya tidak bisa menghentikan mereka.”

Segera setelah terjadi ledakan, Sartaj menyusul ke Peshawar. 

“Saat tiba di rumah sakit, saya melihat banyak mayat...salah satunya putra saya, yang lainnya keponakan saya. Saya kehilangan akal sehat saya...saya sendiri yang mengubur mereka. Orang-orang kejam itu telah menghancurkan hidup saya. Tapi bagaimana bisa ratusan kilo bahan peledak bisa masuk ke kota?”

Polisi menyatakan sekitar 200 kilogram bahan peledak dipasang di sebuah mobil, yang diparkir dekat sebuah pasar yang ramai.

Lokasi pasar itu sendiri tak jauh dari sebuah kantor polisi.

Selain korban jiwa, ledakan juga menyisakan sebuah lubang besar, merusak sebuah Masjid, puluhan toko dan kendaraan di sekitarnya.

Rencana pesta pernikahan Dil Raj Khan seketika berubah jadi acara pemakaman.

Pria berusia 23 tahun ini sedang bekerja di sebuah toko saat ia mendengar suara ledakan.

“Sebelum keluarga saya datang ke Peshawar, saya bicara dengan ibu saya di telpon. Saya minta dia tidak membawa anak-anak kemari. Tak lama setelah mendengar suara ledakan saya bergegas ke rumah sakit. Tapi semua orang menghalangi saya...saya tidak diizinkan untuk melihat mayat mereka.”

Afzal Khan adalah sepupu Sartaj Khan.

Ia kehilangan isti dan putranya yang baru berusia 5 tahun, Mohammad Aziz.

“Putra saya yang lain Ihtisham, yang baru berusia 18 bulan, masih di rumah sakit. Saya tidak mengerti mengapa istri dan anak saya dibunuh. Bagaimana bisa orang-orang itu menganggap dirinya Muslim setelah membunuh orang yang tidak berdosa.”

5 anggota keluarga mereka yang lain masih berada di rumah sakit.

Tapi keluarga itu sudah menyiapkan kuburan tambahan untuk berjaga-jaga...
 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending