Bagikan:

Ketika Tangisan Bayi Dilombakan

Konaki Sumo, kontes bayi menangis di Jepang.

INDONESIA

Sabtu, 05 Okt 2013 12:27 WIB

Author

Vitri Angreni

Ketika Tangisan Bayi Dilombakan

Jepang, lomba bayi menangis, Konaki Sumo, Vitri Angreni

Lomba ini ada di Jepang, berjudul Konaki Sumo. Artinya: sumo yang menangis. Dalam kontes ini, dua orang bayi akan “diadu”satu sama lain. Keduanya akan digendong oleh dua pegulat sumo dan diletakkan saling berhadapan. Sang pemenang adalah  bayi yang duluan menangis atau bayi yang menangisnya paling keras.

Biasanya wasit akan mengatakan “Naki! Naki!” yang artinya “ayo menangis!” sembari menggoyangkan tangannya. Tapi bukannya menangis, justru ada bayi yang tertawa gembira. Kalau sudah begini, wasit mesti pasang strategi lain demi membuat si bayi menangis; misalnya dengan memakai topeng yang menyeramkan.

Kontes bayi menangis ini sudah dimulai sejak 400 tahun lalu. Kontes yang digelar di kuil Jepang ini bisa diikuti sampai 100 bayi. Bayangkan betapa riuh rendahnya suasana saat kontes berlangsung!

Kontes ini berlangsung di waktu yang berbeda di setiap tempat. Di Kuil Sensoji di Tokyo misalnya, kontes ini dihelat pada bulan April. Sementara di Kuil Ikiko di Kanuma-ski, digelar pada September dan Kuil Shimotsu-cho di Wakayama menggelarnya pada bulan Oktober. Kuil Saikyoji di Hirado menghelatnya pada bulan Februari.

Acara ini sebetulnya tak sekadar ingin membuat bayi menangis, tapi sekaligus mendoakan bayi-bayi ini supaya mereka terus sehat. Tangisan juga dipercaya bisa menakut-nakuti roh jahat yang ingin mengganggu.

Kontes ini juga selaras dengan pepatah Jepang yang menyebutkan kalau “bayi yang menangis akan tumbuh dengan cepat”. Karena itu banyak yang meyakini kalau makin keras tangisan bayi, makin besar pula berkat yang akan diterima si anak. Tapi seorang pakar kesehatan anak mengingatkan kalau ada penelitian yang menyebutkan kalau menangis dalam jangka waktu yang lama bisa merusak perkembangan otak anak sehingga sulit belajar di kemudian hari.


 (Sumber: traditionscustoms.com, japandailypress.com)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending