Sesi latihan pagi sedang berlangsung di stadion kriket Kabul.
Mohibullah Orya Khail bergabung dengan tim nasional beberapa bulan lalu.
“Saya senang dan bangga bisa masuk dalam tim nasional di usia 19 tahun.”
Demi meraih impian bisa bermain bagi negaranya, ia rela menempuh perjalanan ratusan kilometer untuk tiba dan berlatih di sini.
Juru bicara Dewan Kriket Farid Hotak mengatakan fasilitas stadion kini jauh lebih baik.
“Sepuluh tahun lalu hanya ada tenda-tenda di halaman terbuka ini. Sekarang kita punya gedung sekolah, tempat penginapan bagus dengan fasilitas lengkap bagi para pemain, lapangan kriket berstandar internasional dan stadion yang bisa menampung ribuan penonton.”
Olahraga ini dijadikan semacam agama di negara tetangga Pakistan dan India.
Tapi di Afghanistan usianya baru satu dekade.
Olahraga itu dibawa oleh pengungsi Afghanistan yang kembali dari Pakistan.
Direktur Eksekutif Kriket Afghanistan, Noor Muhammad Murrad, mengatakan kriket cocok dengan budaya konservatif.
“Afghanistan adalah negara Islam dan seragam kriket membuat orangtua membolehkan anak-anak mereka bermain olahraga ini.”
Seperti banyak sektor dalam kehidupan masyarakat Afghanistan, kriket bisa berkembang dengan bantuan asing.
Pemerintah India belum lama ini menyumbang satu juta dollar untuk membangun sebuah stadion di provinsi Kandahar, yang porak poranda oleh perang, yang berada dekat perbatasan Pakistan.
Bantuan India di bidang kriket dianggap hal yang sensitif.
Pakistan khawatir dengan meningkatnya pengaruh India di dekat perbatasan bagian baratnya, yang berbatas dengan Afghanistan.
Ahmad Mehboob adalah kepala Institut Pengembangan dan Transparansi Legislatif Pakistan.
“India memainkan peran penting dalam rekonstruksi di Afghanistan. Ini membuat mereka punya banyak pengaruh, banyak berhubungan dengan pemerintah dan rakyat Afghanistan. Ini membuat pemerintah Pakistan dan lembaga intelijen khawatir.”
Penasehat Presiden Afganistan Hamid Karzai, Shahzada Raees, membantah kekhawatiran itu.
Kata dia, Afghanistan menyambut baik bantuan dana dari negara-negara tetangga.
“India memberi kami bantuan untuk membangun stadion kriket. Kami berharap Pakistan dan Iran juga akan memberikan bantuan serupa. Kami berharap mereka bisa menyingkirkan permusuhan dan menciptakan kompetisi positif lewat olahraga.”
Pemain kriket berbakat Orya Khail tidak mempermasalahkan asal uang bantuan.
“Ada kebutuhan akan lapangan dan sekolah kriket. Kalau ini tersedia, kita bisa mencari lebih banyak pemain bagi tim nasional.”
Tim nasional Afghanistan sedang fokus mempersiapkan tim yang kuat untuk bertanding dalam Piala Dunia Kriket yang akan digelar di Australia tahun depan.
Penampilan yang memukai di laga dunia itu akan membuat para penggemar kriket negeri itu senang.
Warga Afghanistan Jatuh Cinta Pada Kriket
Sepuluh tahun lalu, kriket adalah olahraga asing di Afghanistan. Tapi sekarang, tim nasional kriket negeri itu masuk dalam 11 tim utama dunia.

INDONESIA
Selasa, 09 Sep 2014 10:27 WIB

Afghanistan, kriket, bantuan asing, Shadi Khan Saif
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai