Bagikan:

Transgender Pertama di Kancah Politik Malaysia

Di Malaysia, menjadi transgender atau waria adalah perbuatan melanggar hukum. Namun ini tak menghentikan langkah Hazreen Shaik Daud memperjuangkan persamaan hak kelompok LGBT.

INDONESIA

Sabtu, 10 Agus 2013 13:07 WIB

Transgender Pertama di Kancah Politik Malaysia

Malaysia, transgender, Hazreen Shaik Daud, Malaysiakini

Di Malaysia, menjadi transgender atau waria adalah perbuatan melanggar hukum.

Namun ini tak menghentikan langkah Hazreen Shaik Daud memperjuangkan persamaan hak kelompok LGBT.

Dia adalah transgender pertama yang bekerja di Badan Legislatif. Tugasnya adalah mengawasi komite kesejahteraan transgender pertama di Malaysia.

Hari ini Hazreen Sheikh Daud sedang menuju kantor barunya.

Dia baru mendapatkan pekerjaan sebagai sekretaris politik bagi anggota parlemen bernama Teh Yee Cheu.

“Sejak 4 tahun lalu, saya bekerja bersama Teh Yee Cheu dalam berbagai program. Dia lantas mendekati dan menawarkan posisi sekretaris politik kepada saya. Awalnya saya bingung, tapi lama-lama pandangan saya berubah. Saya ambil pekerjaan ini sebagai tantangan bagi kelompok waria dan termarjinalkan lainnya. Mungkin dengan cara ini, saya dapat membantu kaum saya.”

Di Malaysia, menjadi transgender adalah perbuatan melanggar hukum.

Waria bisa ditangkap karena perilaku mereka dianggap melanggar undang-undang perdata soal ketidaksenonohan.

Dan waria Muslim bisa dijerat dengan hukum Syariah Islam yang melarang pria berpakaian atau berperilaku seperti wanita.

Hukuman bagi mereka yang terbukti melanggar aturan adalah denda atau penjara maksimal 20 tahun.

Saat ini belum ada satu pun waria yang terlibat dalam dunia politik Malaysia.

Angela Kuga Thas is aktivis hak-hak LGBT.

“Menurut hukum perdata pasal 377, sodomi adalah tindakan kriminal dan bisa digunakan pada homoseksual. Sedangan berdasarkan hukum Syariah lebih luas. Selain sodomi juga masuk Liwat, musahaka atau lesbianisme, serta orang-orang transgender. Hukum Syariah ini berlaku di seluruh negeri dan menjadi masalah karena beberapa hukum Syariah menargetkan identitas mereka. Misalnya jika seorang pria berpakaian atau bergaya seperti perempuan, mereka bisa ditangkap walau tidak melakukan apapun yang melanggar moral atau hukum.”

Tahun lalu sebuah demonstrasi menentang LGBT diadakan di sebuah universitas setempat.

Sedikitnya 1000 orang hadir di sana.

Radzi Daud, ketua Jaringan LSM Malaysia.

“Saya ingin semua orang tahu, ada alasan di balik unjuk rasa ini. Dari apa yang kami tahu, ini adalah ajaran soal pendidikan seks. Mereka dan orang-orang yang mendukung mereka pasti sudah gila.”

Azamudin Hamzah, Presiden Institut Inovasi Malaysia juga hadir saat itu.

“Singkirkan LGBT! Tidak ada tempat bagi mereka yang sok kebarat-baratan dan yang jahat. Tidak ada lesbian! Tidak ada gay! Tidak ada biseksual! Tidak ada warial!”

Pandangan tersebut membuat orang-orang seperti Hazreen sulit bergerak.

“Orang-orang menilai transgender tidak dapat bekerja, mereka selalu mengasosiasikan transgender dengan pekerja seks. Beberapa perusahaan menolak kami karena tidak tahu toilet mana yang akan kami pakai. Ada juga yang takut mempekerjakan kami lantaran tidak tahan diasingkan oleh rekan kerja.

Hazreen berharap ini semua akan berubah.

“Saya berharap kelompok-kelompok yang menentang LGBT dan masyarakat dapat menerima kami. Kami menginginkan adanya toleransi, kesetaraan. Tak lebih dari itu. Kami tidak mau perlakuan istimewa lainnya. Tolong perlakukan kami sama seperti lainnya.”


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending