Di Myanmar, kurang dari 10 persen penyandang cacat menyelesaikan sekolah tinggi atau punya akses ke pelayanan kesehatan.
Dan mereka dengan gangguan fisik, visual atau mental sangat sulit mencari pekerjaan.
Cita-cita hidup mandiri pun nyaris tak mungkin.
Namun seorang tukang reparasi bernama Bo Htun dari Yangon berhasil hidup mandiri meski tak bisa memakai kakinya.
Dia menyadari pentingnya pendidikan bagi anak-anak penyandang cacat sehingga mereka tak perlu berjuang untuk mandiri... seperti yang dia alami.
Pendidikan Bagi Penyandang Cacat di Myanmar
Di Myanmar, kurang dari 10 persen penyandang cacat menyelesaikan sekolah tinggi atau punya akses ke pelayanan kesehatan.

INDONESIA
Senin, 26 Agus 2013 16:38 WIB

Pendidikan, Penyandang Cacat, Burma
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai