Pemimpin oposisi Kamboja Sam Rainsy menerima tawaran dialog dari Perdana Menteri. Rencananya mereka bakal membahas dugaan ketidakberesan Pemilu yang baru usai.
Pemilu kemari adalah kekalahan terburuk bagi partai penguasa dalam 15 tahun terakhir. Hun Sen pun langsung merangkul oposisi, Partai Penyelamatan Nasional Kamboja.
Sementara itu pihak oposisi menolak klaim kemenangan partai penguasa.
Sam Rainsy mengatakan oposisi lah pemenangnya, dan menyebut partai penguasa berupaya memanipulasi hasil Pemilu.
Sen Lam berbincang dengan pemimpin oposisi Kamboja, Sam Rainsy, soal ini.
“Sebenarnya Perdana Menteri Hun Sen terpaksa membuat tawaran ini karena dia kalah pemilu. Kami hanya berharap dia mengakuinya. Kami ingin negara bisa bergerak maju, tapi harus atas dasar keadilan dan kebenaran. Dan kebenerannya adalah, oposisi memenangkan Pemilu.”
Q. Membuka dialog dengan pemerintah juga sesuatu yang penting. Saat ini, pintu dialog sudah terbuka untuk Anda. Perdana Menteri Hun Sen mengatakan bersedia bertemu dengan Anda. Apakah Anda akan menerima tawaran itu?
“Ya kami menerima tawaran dialog itu. Tapi tujuannya untuk membangun dan mengungkapkan kebenaran. Karena kita hanya bisa maju kalau kebenaran diakui oleh semua orang. Dan kebenarannya adalah, partai yang memerintah di Kamboja selama 34 tahun telah kalah dalam pemilu kali ini. Dan perubahan demokratis sedang berlangsung di Kamboja.”
Q. Dalam upaya menegakkan kebenaran ini, partai oposisi mengklaim memenangkan 63 dari 123 kursi di parlemen. Angkanya dari mana? Anda punya bukti?
“Kami sudah mengumpulkan data dari seluruh negeri. Penyimpangan ini pun sudah dikecam pengamat nasional dan internasional yang tak terhitung jumlahnya. PBB dan organisasi independen, Institut Demokratik Nasional yang berbasis di Washington, menemukan ada penyimpangan dalam proses pemilu. Walau manipulasi dilakukan partai berkuasa, oposisi tetap ingin mengungkapkannya. Ini tidak bisa disembunyikan dan tidak ada yang bisa mencuri kemenangan rakyat Kamboja.“
Q. Anda bicara soal ‘mencuri kemenangan’ tapi bukankah Anda harus menunggu hasil resmi Pemilu dulu sebelum mengklaim oposisi sebagai pemenang?
“Betul. Sekarang partai berkuasa mau bergabung dalam komite ini untuk menyelidikinya, jadi kami siap. Kami akan mematuhi kesimpulan apapun yang dihasilkan komite penyelidikan. Dan kami berharap partai berkuasa juga punya komitmen yang sama.”
Q. Sebelumnya Perdana Menteri Hun Sen mengatakan tidak penting partai politik mana yang memenangkan pemilu, yang penting bangsa ini bersatu. Saya lihat dia mau berkompromi. Jadi apa yang akan Anda bawa dalam dialog? Apa saran Anda untuk Perdana Menteri Hun Sen?
“Saya sudah berurusan dengan Perdana Menteri Hun Sen selama 20 tahun. Jadi yang penting adalah perbuatan, bukan kata-kata. Kami harus sangat berhati-hati dan kami ingin masyarakat internasional menjadi saksi dan PBB menjadi penengah.”
Q. Sejumlah warga Kamboja mengatakan, mengapa tak menjadi kekuatan oposisi yang kredibel di Parlemen supaya pemerintah tetap jujur? Mengapa tidak ambil langkah itu?
“Berdasarkan kebenaran dan kehendak sejati rakyat Kamboja, yang dulunya jadi oposisi harus menjadi partai yang berkuasa. Dan sebaliknya. Partai berkuasa tidak bisa selamanya memerintah di negeri ini. Perubahan demokratis terjadi di seluruh dunia, mengapa tidak terjadi juga di Kamboja? Menurut saya, rakyat Kamboja juga layak mendapatkan kebebasan dan rasa hormat.”
Q. Dan Pak Rainsy, apakah Anda berencana bertemu dengan Perdana Menteri Hun Sen? Kapan jadwalnya?
“Segera. Tapi ada hal lain yang juga harus segera dilakukan yaitu membentuk komite penyelidikan. Saya senang kalau Hun Sen dan partai berkuasa mau bergabung dalam komite ini. Jadi kami akan mengkonfirmasi ini segera dan saya harap komite bisa segera mulai bekerja.”
Q. Siapa yang akan duduk dalam komite ini?
“Hun Sen sudah memberikan tanda-tanda kalau akan ada pejabat senior dari partainya, seperti Sekretaris Jenderal partai, bekas partai komunis, Menteri Dalam Negeri, serta wakil Perdana Menteri. Sementara dari oposisi, saya akan mengirimkan pejabat senior kami.”