Militer Pakistan menyatakan 2 prajuritnya tewas oleh pasukan India dalam pertempuran ‘yang tidak diprovokasi’ pekan ini di perbatasan wilayah sengketa Kashmir.
Tapi seorang pejabat India mengatakan pihaknya hanya merespon tembakan yang diawali Pakistan.
Para pengunjuk rasah dan oposisi di India yang marah menyerukan penangguhan usulan dialog dan hubungan bilateral.
Di sebuh halte bus di New Delhi, puluhan aktivis kelompok nasionalis Hindu, mengelilingi sebuah bus yang siap berangkat menuju kota Lahore di Pakistan.
Mereka meneriakkan slogan menentang Pakistan dan menuntut penutupan segera layanan bus yang menghubungkan kedua negara tetangga itu.
Vicky Chaudhary adalah ketua kelompok itu, Hindu Sena.
“Pakistan membunuh prajurit kita, mereka menyerang kita dan kita masih memberikan pelayanan seperti ini. Cukup sudah! Tidak ada lagi bus atau kereta api ke Pakistan. Tidak boleh ada lagi.”
Para pengunjuk rasa marah atas pembunuhan 5 tentara India di daerah sengketa Kashmir awal bulan ini.
Menteri Pertahanan India AK Antony menyatakan tentara Pakistan-lah pelaku pembunuhan itu.
“Pasukan khusus tentara Pakistan terlibat dalam serangan itu. Ada kelompok dari Pakistan menduduki Garis Pengawasan Perbatasan Kashmir dan membunuh prajurit kami yang berani. Kita semua tahu kalau tentara Pakistan terlibat langsung, memberi dukungan, pendampingan, serta fasilitas di Garis Pengawasan yang ada di sisi Pakistan.”
Tapi Pakistan menolak semua tuduhan itu.
Salmaqn Bashir adalah Komisioner Tinggi Pakistan di India.
“Pemerintah Pakistan sangat jelas menyatakan kalau tentara Pakistan atau unit tentaranya tidak terlibat. Pemerintah Pakistan maupun pasukan bersenjata Pakistan tidak bisa disuruh bertanggung jawab atas apa yang terjadi.”
Beberapa hari lalu, Pakistan menuduh tentara India merusak gencatan senjata di Kashmir dan membunuh 2 prajurit Pakistan dan seorang warga sipil.
Pakistan mengeluarkan resolusi yang mengutuk apa yang mereka gambarkan sebagai agresi dari pihak India .... dan India menanggapinya dengan resolusi juga.
Perdana Menteri Manmohan Singh dijadwalkan bertemu koleganya dari Pakistan, Nawaz Sharief di New York bulan depan.
Tetapi karena meningkatnya suhu politik, makin besar pula tekanan terhadap pemerintah India untuk menolak pembicaraan bilateral.
Vekaiyah Naidu, pemimpin senior oposisi utama Partai BJP India.
“Apa yang pemerintah lakukan dalam menghadapi ancaman ini? Mereka bahkan masih berpikir untuk berdialog. Tidak mungkin ada negosiasi dengan Pakistan sampai mereka berhenti mendorong aksi terorisme melawan India. Ini tidak masuk akal.”
Pendukung perdamaian seperti anggota parlemen senior dari Partai Kongres India, Manishankar Aiyer, punya sikap berbeda.
Dia menegaskan perundingan dan perdamaian adalah satu-satunya jalan keluar bagi negara bertetangga yang punya senjata nuklir.
“Jika Anda tidak berdialog dengan Pakistan, tidak ada yang bisa diselesaikan. Saya percaya kalau kita bertemu langsung saling berhadapan, kita bisa memberitahu mereka apa yang kita pikirkan soal mereka. Itu satu-satunya alternatif untuk menghentikan perang. Dialog yang tidak boleh diganggu dan terputus.”
Hubungan India-Pakistan Kembali Memanas
Militer Pakistan menyatakan 2 prajuritnya tewas oleh pasukan India dalam pertempuran

INDONESIA
Sabtu, 24 Agus 2013 14:25 WIB

India, Pakitan, pertempuran, Bismillah Geelani
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai