Pemerintah Filipina optimis akan mencapai kesepakatan dengan kelompok gerilyawan Front Pembebasan Islam Moro MILF dalam beberapa minggu mendatang setelah ada terobosan dalam perundingan terakhir di Kuala Lumpur.
MILF telah menerima lampiran perjanjian pembagian kesejahteraan yang akan diberlakukan di wilayah otonomi Bangsamoro.
Dr. Steve Rood adalah anggota International Contact Group yang mendukung proses perdamaian. Dia juga hadir di perundingan tersebut.
Saat berbicara dengan Richard Ewart dari Radio Australia, Rood mengatakan terobosan dapat tercapai setelah melewati pembicaraan alot.
“Proses tawar menawar sangat alot, kedua belah pihak membuat penawaran tapi pada akhirnya mereka sepakat merumuskan kebijakan otonomi fiskal. Sebelumnya tidak pernah tercapai kata sepakat akan Bangsamoro, wilayah muslim di Mindanao.”
Q. Apakah kita sudah melewati tahap tersebut? Apakah ini sudah dalam perjalanan mencapai kesepakatan?
“Kami masih dalam proses perundingan tapi ada beberapa hal yang masih sulit mencapai kata sepakat. Salah satunya adalah sistem kekuasaan apa yang tepat diberlakukan antara Bangsamoro dan pemerintah. Hal lainnya adalah menonaktifkan MILF dengan melucuti senjata mereka dan sistem keamanan apa yang akan diberlakukan.”
Q. Dan menurut perkiraan saya, ada beberapa keresahan yang dirasakan MILF, mereka cukup agresif beberapa terakhir ini. Apakah ini bisa membuat sulit mencapai kata sepakat?
“Atau sebaliknya, cara itu justru membuat kata sepakat lebih mudah dicapai karena arus utama MILF telah bekerja sama lewat sebuah mekanisme dengan pasukan keamanan untuk memburu pasukan ekstrim tersebut.”
Q. Anda berbicara tentang apa yang hilang dan apa yang perlu diselesaikan. Mari kita lihat dari sisi positifnya, apa isi perjanjian ini dan apa telah dicapai?
“Pembagian kekayaan antara Bangsamoro dan pemerintah adalah sebagian besar pendapatan sumber daya alam akan menjadi bagian Bangsamoro. Jadi akan dikendalikan oleh Bangsamoro dan tidak akan ada manuver politik. Sehingga dengan cara ini memberikan otonomi fiskal kepada Bangsamoro.”
Q. Apakah Anda dapat mengatakan bahwa MILF puas akan kesepakatan ini? Karena sebelumnya di masa lampau MILF tidak pernah percaya pemerintah akan memenuhi janji mereka?
“Pemerintah memastikan akan memenuhi janji mereka. Yang membuat MILF frustasi adalah pemerintah sering mengingkari janji mereka untuk itu MILF ingin sesuatu yang lebih simbolis atau substansial. Ada beberapa keresahan dalam isu-isu simbolis, terutama dalam pembagian sumber daya alam jika ditemukan minyak dan gas bumi, adalah sama seperti di daerah otonomi Muslim Mindanao saat ini. Perlu ditekankan mereka belum menemukannya saat ini tapi pembagiannya sebesar 50 persen dan itu sama dengan apa yang sebelumnya dicapai. Dan terkadang MILF merasa mereka harus maju di segala bidang.”
Q. Saya menangkap kesan pemerintah cukup optimistis tentang keseluruhan kesepakatan dapat dicapai dalam beberapa minggu ke depan. Tapi apakah mereka terlalu optimis?
“Saya tidak berpikir mereka terlalu optimis karena setelah bulan puasa sangat mungkin untuk dapat berunding kembali. Dalam hal pembagian kekuasaan, hanya ada beberapa isu yang sedang dikaji ulang, untuk mencapai keputusan. Untuk soal normalisasi yang mengharuskan pelucutan senjata MILF dan peraturan keamanan baru, ada sejumlah prosedur yang harus diselesaikan. Tapimereka memiliki kelompok kerja teknis yang bekerja seiring dengan negosiasi politik. Sehingga kesepakatan itu mungkin saja terlaksana setelah dua babak perundingan. Babak pertama di bulan Agustus tepatnya setelah bulan puasa dan yang kedua di bulan September.”
Q. Menurut Anda pribadi, apakah Anda merasakan adanya titik terang, perdamaian ini akan tercapai?
“Entah itu atau titik terang sudah ada di depan mata... karena setelah penandatangan kami masih punya waktu dua atau tiga tahun ke depan untuk menerapkan isi perjanjian dan banyak hal saja terjadi. Sehingga ada beberapa hal yang sengaja ditunda dalam menunggu penandatangan perdamaian baru setelah itu mereka dapat mulai melaksanakannya. Secara keseluruhan batas waktunya adalah 2016 saat Pemilu akan berlangsung sebagai rangkaian akhir proses perdamaian.”
Filipina-MILF Capai Kesepakatan Pembagian Kesejahteraan
Pemerintah Filipina optimis akan mencapai kesepakatan dengan kelompok gerilyawan Front Pembebasan Islam Moro MILF dalam beberapa minggu mendatang setelah ada terobosan dalam perundingan terakhir di Kuala Lumpur.

INDONESIA
Selasa, 20 Agus 2013 14:24 WIB

Filipina, MILF, Bangsamoro, Dr Steve Rood, Radio Australia
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai