Bagikan:

Di India, Menikahlah dengan Pohon

Jika astrologi tak mengizinkan, maka ini jalan keluarnya.

INDONESIA

Sabtu, 17 Agus 2013 16:20 WIB

Author

Vitri Angreni

Di India, Menikahlah dengan Pohon

India, pernikahan, pohon peepal, Vitri Angreni

Di awal 2007, bintang Bolywood ternama Aishwarya Rai, menghebohkan dunia dengan isu ‘pernikahan’ dengan pohon. Pohon yang dipilih adalah sebuah pohon Peepal di kota suci Varanasi dan pohon pisang di Bangalore, India Selatan.

Pernikahan yang disebut “kumbh vivah” ini terjadi karena Aishwarya dianggap sebagai perempuan “Manglik”. Ini adalah kombinasi astrologi ketika Mars dan Saturnus berada di ‘rumah ketujuh’. Dan perempuan seperti ini, dipercaya bakal membuat sang pria sial jika menikahinya – bisa bercerai atau bahkan meninggal.

Supaya pengaruh negatif “Manglik” bisa dinetralkan kembali, sang perempuan harus ‘menikah’ dengan pohon Peepal atau pisang. Kalau tak ada pohon, ada pilihan lain: guci tanah liat. Tapi guci mesti buru-buru dipecahkan  begitu upacara perkawinan selesai. Dan voila, yang tadinya pengantin perempuan... kini adalah seorang janda.

Kabar pernikahan Aishwarya Rai dengan pohon sejatinya belum terbukti. Tapi menikah dengan pohon sudah jadi tradisi di Desa Dharhara, negara bagian Bihar, India Utara. Di sana, sebelum menikahi seorang pria, maka si perempuan terlebih dahulu menikah dengan .... pohon mangga. Maksudnya adalah menjadikan si pohon sebagai penjaganya kelak.

Dalam ritual pernikahan ini, si perempuan memakai pakaian pengantin dan mengikatkan benang merah suci di seluruh batang pohon. Lalu ia akan memeluk pohon tersebut. Setelah itu, baru si perempuan bisa menikah yang sebenarnya dengan seorang laki-laki.

Dan pohon mangga yang dinikahi itu bukan sembarang pohon mangga – tapi pohon mangga yang ditanam orangtua si perempuan sejak ia baru lahir. Pohon mangga ini akan menjadi sumber pembiayaan uang mahar dan biaya pernikahan si anak. Tradisi ini pernah diangkat dalam sebuah film dokumenter berjudul “Mango Girls” karya sutradara Kunal Sharma.

(Sumber: indianetzone.com, fridaymagazine.ae)




Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending