Bagikan:

Pekerja India Terjebak di Irak

Beberapa di antara mereka bahkan dilaporkan disandera oleh militan Sunni.

INDONESIA

Senin, 21 Jul 2014 12:03 WIB

Pekerja India Terjebak di Irak

India, perawat, Irak, ISIS, Bismillah Geelani

Empat puluh enam perawat yang disandera militan Sunni di Irak telah dibebaskan.

Semuanya telah kembali ke tanah air dan disambut dengan suka cita awal bulan ini.

Bandara Kochi tidak pernah seramai ini. Ratusan keluarga dan tetangga berada di sini untuk menyambut kepulangan para perawat dari Irak.

Sambil membawa bunga dan kalung bunga mereka menyerukan ‘selamat datang’. Banyak juga yang membawa tulisan ‘hentikan perang’.

Shashi Kumar di sini untuk menjemput anak perempuannya,

“Kami melewati masa-masa berat. Kami sangat takut membayangkan anak-anak kami dalam bahaya besar dan kami begitu tidak berdaya. Rasanya seperti mimpi buruk. Tapi syukurlah sekarang sudah berakhir dan mereka sudah pulang.”

Para perawat itu bekerja di sebuah rumah sakit di kota Tikrit Irak ketika militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengepung kota itu.

Perawat bernama Silia bercerita kalau mereka terperangkap.

“Bom meledak dimana-mana dan sangat sulit untuk bepergian. Kami terperangkap di dalam. Militan meminta kami untuk meninggalkan rumah sakit karena mereka mau meledakkannya. Mereka ingin membawa kami tapi tidak dibolehkan orang-orang dari Kedutaan India. Kami tidak tahu harus berbuat apa. Kami hanya bisa berdoa dan menangis.”

Pada 4 Juli, ISIS secara dramatis membebaskan para perawat itu.

Pemerintah India menolak membeberkan rincian proses pembebasan.

Silia mengaku para militan tidak menyakiti mereka.

“Mereka bicara dengan nada bersahabat. Memberi kami makanan, air, dan semua kebutuhan kami. Bagi kami mereka bukan teroris, mereka adalah penyelamat kami.”

Hampir seribu pekerja India sudah kembali dari Irak dalam beberapa hari ini.

Tapi ratusan lainnya masih terjebak di sana.

Beberapa di antara mereka bahkan dilaporkan disandera oleh militan Sunni.

Amandeep sudah tidak berhubungan dengan suaminya sejak awal Juni. Dia yakin suaminya termasuk dalam 39 pekerja bangunan yang ditangkap militan di kota Mosul, Irak.

“Jika 46 perawat bisa dibawa pulang mengapa suami saya dan teman-temannya tidak ikut dibebaskan? Mengapa pemerintah tidak melakukan apapun untuk kami?”

ISIS baru-baru ini menempatkan India di antara negara-negara yang menelantarkan hak-hak Muslim.

Bekas Diplomat India, G Parthasarthy, melihat ISIS adalah ancaman yang lebih besar dari Al Qaida.

“Mereka mengatakan akan menjadikan negara-negara yang mengabaikan hak-hak Muslim sebagai target. Ini berbeda dari target Al Qaida yang lebih jelas. Bin Laden membentuk Front Jihad Islam Internasional melawan Yahudi dan prajurit Perang Salib Israel dan Barat. Sementara ISIS tidak menjelaskan siapa yang mereka jadikan target.”

Ribuan orang India mengunjungi negara-negara Timur Tengah setiap tahun untuk mencari pekerjaan dengan bayaran yang lebih baik. Banyak di antara mereka menjual atau menggadaikan hartanya untuk biaya perjalanan.

Bagi banyak perantau, uang yang mereka dapat dan kirimkan ke kampung halaman telah mengubah hidup mereka.

Tapi analis pertahanan Ajay Shukla mengatakan pemerintah seharusnya melakukan lebih banyak langkah agar warganya tidak perlu bekerja di luar negeri.

“Karena setiap kali ada krisi, seperti Kuwait tahun 1990an, Libia, Lebanon, Suriah, warga India di sana berada dalam bahaya. Kita harus mengambil keputusan strategis, yang membuat warga tidak terdorong untuk bekerja di kawasan Teluk. Kita bisa menciptakan lapangan kerja alternatif bagi mereka di negeri ini.”
 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending