Ukiran Lilin Raksasa dari Thailand

Lilin ternyata tak hanya berfungsi sebagai alat penerangan, tapi juga bisa jadi karya ukiran yang luar biasa. Itulah yang bisa kita saksikan di Festival Lilin setiap Juli di Ubon Ratchathani, timur laut Thailand.

Di sana kita bisa melihat beragam ukiran lilin, mulai dari tokoh Buddha hingga kisah-kisah dalam Mahabarata dan Ramayana. Ukurannya pun beragam, dengan yang paling tinggi mencapai 15 meter. Semua lilin indah ini diarak berkeliling kota diiringi tarian dan musik tradisional.

Festival Lilin berlangsung di seluruh provinsi, namun kegiatan utamanya dipusatkan di Thung Sri Mueng. Tempat ini dipilih karena menjadi tempat tinggal sejumlah seniman seni modern, kerajinan, dan arsitektur Buddha. Lewat festival ini mereka bisa mengekspresikan bakat artistik dan teknik mumpuni lewat lilin.  Bagi masyarakat, festival ini adalah kesempatan untuk mempertahankan budaya mereka yang berhubungan erat dengan keyakinan agama.

Festival Lilin erat kaitannya dengan masa puasa pemeluk Buddha atau Khao Phan-sa dalam bahasa Thailand. Dalam ajaran Buddha, selama musim hujan, para biksu akan bermeditasi dan mempelajari ajaran Buddha di sebuah biara dan tidak boleh keluar biara selama 3 bulan. Seperti masa lalu, para biksu ini hanya menggunakan lilin di sekitar kuil.

Masyarakat lantas membawakan lilin untuk para biksu ini. Mula-mula, mereka memberi lilin polos, tapi lama kelamaan lilin mulai dihiasi atau diukir dengan desain yang rumit.  Beberapa orang percaya melalui perbuatan baik ini, para biksu akan lebih tajam, lebih terang, dan lebih cerdas... seperti lilin. Tradisi memberikan lilin ini diturunkan dari generasi ke generasi sampai sekarang.

Jika Anda punya kesempatan untuk pergi ke Festival Lilin ini, dianjurkan untuk datang 2 atau 3 hari sebelum acara, supaya bisa belajar metode dan desain ukiran lilin. Tahun ini, Festival Lilin Thailand digelar pada 22 - 23 Juli 2013.

(www.culturenetworks.org, www.thaifestivalblogs.com)