Ribuan pekerja Perusahaan Pengembangan Pariwisata Pakistan melakukan aksi mogok di seluruh negeri awal Juni lalu.
Mereka menuntut pembayaran gaji mereka... beberapa dari mereka tak menerima gaji selama setahun lebih.
Sekitar 300 pekerja Perusahaan Pengembangan Pariwisata Pakistan berkumpul di depan kantor pusatnya di Islamabad.
Mereka memegang poster dan meneriakkan slogan, menuding pemerintah korupsi.
Mereka menuntut gaji mereka dibayarkan...beberapa di antara mereka tak digaji selama setahun lebih.
Salah satunya Majid Yaqoob, Presiden serikat pekerja.
“Kami akan memperjuangkan hak dan perlindungan atas hak-hak pekerja, sampai nafas terakhir. Kami belum menerima gaji selama satu tahun terakhir tapi korupsi yang dilakukan direktur di sini terus berlangsung. Kami tidak bisa menerima ketidakadilan terus terjadi.”
Perusahaan Pengembangan Pariwisata Pakistan adalah lembaga pemerintah yang menyediakan transportasi ke berbagai daerah dan punya beberapa hotel bagi wisatawan di penjuru negeri ini.
Serikat pekerja menuduh pihak manajemen terlibat korupsi dan mengadukan kasus ini ke Biro Akuntabilitas Nasional.
Tapi manajemen mengklaim perusahaan tengah dibelit masalah keuangan dan meminta bantuan keuangan dari pemerintah.
Sejak serangan terhadapAmerika Serikat pada 2011, industri pariwisata di Pakistan memburuk.
Salah satu daerah yang paling menderita adalah Lembah Swat... yang jatuh ke tangan Taliban pada 2008.
Bentrokan antara Tentara Pakistan dan Taliban telah menghancurkan banyak tempat wisata, termasuk Malam Jabba, resor ski terbesar milik pemerintah.
Usman Khan adalah Ketua Institut Manajemen Pariwisata dan Hotel Federal.
“Saat perang terjadi di satu negara, pariwisata turut menghilang dari negeri itu. Di Pakistan, pariwisata menurun karena gambaran negatif Pakistan yang muncul di media lokal maupun internasional.”
Forum Ekonomi Dunia masih menempatkan Pakistan sebagai negara yang paling tidak ramah pada orang asing.
Pemandu wisata Asma Khan yang berusia 30 tahun mengatakan Kementerian Pariwisata Pakistan seharusnya melakukan lebih banyak hal untuk mendatangkan wisatawan kembali.
“Pakistan menghadapi penurunan terburuk setelah peristiwa 11 September tapi juga ada kesalahan dari pejabat tinggi Pakistan sendiri. Mereka benar-benar gagal dalam mempromosikan pariwisata di Pakistan terutama Kementerian Pariwisata Pakistan, yang menikmati pendapatan besar dari para wisatawan asing di masa lalu.”
Dan di antara para korbannya adalah pegawai Kementerian Pariwisata Pakistan.
Tahira Khan, 29 tahun, adalah aktivis dari partai oposisi Tehrik-e-Insaf. Menurut dia, pemerintah harus membereskan kasus dugaan korupsi lebih dahulu sebelum mengembangkan industri pariwisata.
“Ada tantangan dan tuduhan korupsi terhadap badan pariwisata Pakistan tapi kita harus menyelamatkan aset pemberian Tuhan. Wilayah utara Pakistan punya alam yang indah dan budaya yang kaya, yang mempesona wisatawan internasional. Kita harus menyingkirkan pegawai korup dari kantor pariwisata dan membuat mereka bertanggung jawab atas perbuatannya dan membayarkan gaji pegawai. “
Kembali ke aksi protes...
Sekjen serikat pekerja, Waqar Ahmed, berjanji akan terus melakukan aksi mogok jika pemerintah yang baru terpilih tidak melakukan apapun.
“Saya sulit mencari jalan keluar dari situasi ini. Kami tidak bisa memberi makan keluarga kami karena kami setahun terakhir tidak menerima gaji. Apakah ini adil? Ini seperti mengejek orang miskin dan kami tidak akan tinggal diam melihatnya.”
Pariwisata Pakistan Terpuruk, Gaji Pekerja Tak Terbayarkan
Ribuan pekerja Perusahaan Pengembangan Pariwisata Pakistan melakukan aksi mogok di seluruh negeri awal Juni lalu.

INDONESIA
Kamis, 11 Jul 2013 09:23 WIB

pariwisata Pakistan, terpuruknya pariwisata di Pakistan, Lembah Swat
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai