Bagikan:

Para Penerjemah Afghanistan Dapat Izin Bermukim di Inggris

Hampir sekitar 600 penerjemah asal Afghanistan yang selama ini bekerja pada pasukan Inggris mendapatkan izin untuk bermukim di Inggris.

INDONESIA

Kamis, 11 Jul 2013 09:22 WIB

Author

Ghayor Waziri

Para Penerjemah Afghanistan Dapat Izin Bermukim di Inggris

Penerjemah Afghanistan akan tinggal di Inggris, Penerjemah Afghanistan, perpindahan pasca perang

Hampir sekitar 600 penerjemah asal Afghanistan yang selama ini bekerja pada pasukan Inggris mendapatkan izin untuk bermukim di Inggris.

Tapi pada akhir tahun 2014, mereka dijadwalkan meninggalkan Negara tersebut.

Artinya, ratusan penerjemah lokal akan kehilangan pekerjaan mereka…. dan hidup mereka pun terancam.

Muhammad Qasim Rahimi telah menjadi penerjemah bagi pasukan Inggris selama tiga tahun.

“Saya mendapat begitu banyak ancaman dari Taliban di daerah saya. Ketika saya mendengar kabar dari kantor berita Inggris bahwa Inggris akan memberikan izin tinggal kepada penerjemah Afghanistan, seketika itu kami merasa lega dan bersemangat…Sekarang ada orang-orang yang mendukung dan menyelamatkan masa depan kami. Ini merupakan kabar gembira bagi seluruh penerjemah yang menghadapi berbagai ancaman di Afghanistan.”

Bagi prajurit Inggris yang ditugaskan di Afghanistan, seperti Jack Wood, penerjemah lokal berperan penting dalam misi mereka.

“Tanpa mereka, kami tidak dapat melaksanakan tugas kami. Apa yang mereka lakukan sama berbahayanya dengan para prajurit Inggris karena mereka juga ikut berpatroli dengan kami.”

Awalnya, pemerintah Inggris tidak bersedia memberikan ijin tinggal kepada para penerjemah tersebut.

Tapi bulan lalu, tiga penerjemah Afghanistan naik banding terhadap keputusan tersebut di Pengadilan Tinggi di London.

Mereka merujuk pada penerjemah Irak yang mendapatkan suaka di Inggris setelah perang Irak berakhir.

Rosa Curling adalah pengacara mereka. Dalam wawancaranya dengan AFP, menurut dia sudah seharusnya penerjemah Afghanistan mendapatkan hak serupa.

“Setelah perang Irak reda, ada penghargaan yang diberikan kepada kepada para penerjemah Irak atas keberanian dan komitmen mereka terhadap pasukan Inggris selama bertugas di sana. Dan juga penghargaan atas ancaman yang mereka harus hadapi sebagai akibat dari perang. Sudah seharusnya mereka mendapatkan penghargaan dan perlakuan yang sama seperti penerjemah Irak dan dapat izin untuk bermukim di Inggris.”

Dengan peraturan yang baru, pemerintah Inggris akan memberikan visa selama 5 tahun kepada para penerjemah yang telah bekerja selama 1 tahun atau lebih di lini depan.

Dan mereka yang memutuskan untuk bertahan di Afghanistan akan menerima bantuan tunai atau pelatihan dan pendidikan.

Qasim merasa dia harus pergi…demi keselamatannya…

“Kami tidak ingin pergi tapi kami harus lakukan ini…untuk keselamatan kami. Taliban dan banyak orang mengatakan bahwa kami bekerja untuk orang kafir, bahwa mereka bukan orang Muslim. Mereka pikir kami ini adalah mata-mata untuk pasukan Inggris. Itulah yang ada dibenak Taliban dan banyak orang sehingga mereka ingin membunuh para penerjemah.”

Namun juru bicara pemerintah Siqiq Sidiqee  mengatakan para penerjemah tidak perlu mengkhawatikan keselamatan masa depan mereka.

“Kami sepenuhnya menjamin keselamatan seluruh warga, tidak hanya para penerjemah.Ini adalah negara kami dan kami akan melindungi negara kami. Situasi keamanan kami akan semakin membaik dan setelah tahun 2014 kami akan melalui masa transisi. Tidak ada yang perlu merasa khawatir mengenai ini tapi mereka diberikan kebebasan memilih untuk pergi atau tinggal. Mereka mencoba membesar-besarkan masalah bahwa keamanan kami akan memburuk tapi itu tidak benar.”
            
Qasim berharap ada penawaran yang lebih baik bagi para penerjemah Afghanistan.

“Kami diberitahu bahwa kami akan mendapatkan gaji selama 18 bulan dan visa Inggris selama 5 tahun. Dan sekembalinya dari Inggris, mereka akan memberikan pendidikan di Afghanistan. Tapi ini semua tidak cukup.  Kami mengusulkan agar semua penerjemah Afghanistan diberikan visa permanen di Inggris.”


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending