Dussehra atau Vijayadashmi adalah festival paling populer di India. Untuk menyambut festival ini, biasanya warga membersihkan dan mencat rumah mereka dan menata kembali barang-barang sesuai tempatnya. Mereka bahkan menghiasi pintu gerbang rumahnya dengan untaian bunga.
Festival ini berlangsung selama 10 hari, biasanya diadakan sekitar bulan September atau Oktober. Setiap daerah punya cara berbeda untuk merayakannya.
Di Bengal Barat bagian Timur India, orang-orang mengunjungi dan memuja patung Dewi Durga dan anak-anaknya yang diletakkan dalam tenda besar sejak hari ke-6 festival. Di puncak perayaan pada hari ke-10, patung-patung ini diarak menuju sungai Gangga atau danau terdekat, diiringan lagu dan alunan drum yang keras. Ritual ini menandakan kembalinya sang Dewi bersama anak-anaknya ke rumah suaminya Dewa Siwa di Gunung Kailash.
Di bagian Selatan India, pada hari ini keluarga secara khusus berdoa pada Dewi Durga agar keluarganya tetap rukun dan murah rejeki. Biasanya, doa dilakukan pada pagi hari di ruang doa keluarga.
Masyarakat di daerah ini meyakini kalau festival Dussehra untuk merayakan keberhasilan Dewi Durga mengalahkan iblis berkepala kerbau, Mahishasura.
Lain halnya di Uttar Pradesh, India Utara. Masyarakat di sini percaya festival Dussehra dibuat untuk mengenang kembali perbuatan seorang Brahmana muda bernama Kautsa. Ia membagikan koin emas kepada orang-orang miskin. Karena itu pada hari Dussehra, masyarakat Uttar Pradesh mengumpulkan daun pohon apati, yang disimbolkan sebagai emas, untuk dijadikan hadiah saat bertemu sahabat dan kerabat.
Selain itu, di beberapa daerah di India, ada kebiasaan untuk mencari "khaujan" atau sejenis burung kecil berekor panjang pada hari Dussehra. Tujuannya untuk melihat pertanda. Jika seseorang menemukan burung itu di dekat bunga teratai atau hinggap di antara gajah, sapi, kuda atau ular, dan bisa ditangkap, maka orang itu akan mendapat keberuntungan. Sebaliknya, jika ada yang menemukan burung itu di dekat abu atau tulang dan tidak bisa ditangkap, maka orang itu akan kena sial. Tapi kesialan itu bisa dihilangkan dengan cara memberi makan Brahmana dan mandi dengan ramuan obat-obatan.
Tapi upacara yang paling terkenal dari festival Dussehra adalah mendoakan semua senjata, peralatan kerja, dan alat tulis serta barang dagangan. Benda-benda ini dianggap sebagai alat untuk melawan ketidakadilan, kebodohan dan kejahatan. Saat ritual dilakukan, semua benda ini diletakkan dihadapan para Dewa serta ditaburi bunga-bungaan.
Buat Anda yang mau ikut serta merasakan kemeriahan festival ini, segera rencanakan perjalanan Anda mumpung masih ada waktu.
(www.mangalore.com, www.theholidayspot.com)