Biasanya orang berdoa supaya sang Dewa menurunkan hujan, tapi di Laos, sang Dewa justru harus dibuat marah supaya hujan turun. Caranya: luncurkanlah roket ke udara. Selain itu, juga ada pertunjukkan komedi dimana para pria berpakaian seperti perempuan dan mengacung-ngacungkan penis buatan dari kayu. Tujuannya agar Dewa Hujan, Phya Thaen, marah dan mengirimkan hujan sebagai wujud kemarahannya.
Secara tradisional roket dibuat dari bambu yang dihias, lantas di dalamnya dimasukkan bubuk mesiu. Sekarang, masyarakat Laos mulai mengganti bambu dengan kaca atau pipa logam. Ukuran roket pun beragam dari yang berukuran 30 sentimeter hingga 10 meter.
Di festival itu, roket yang diluncurkan juga dilombakan – tapi ini khusus untuk roket dari bambu. Nilai tertinggi akan diberikan kepada roket yang bisa meluncur paling tinggi ke udara, dihiasi dengan indah dan dibuat oleh tim yang paling menghibur. Khusus untuk penilaian tim ini, penilaian memang sangat subyektif. Tim bisa menang karena anggotanya pakai topeng atau kostum yang unik.
Kelompok yang berlomba pun menghias roket dan memastikan roket bisa melesat tinggi, sekaligus mendadani anggota tim seunik mungkin. Jika ada roket yang gagal meluncur, bersiaplah. Teknisi dan ketua tim akan ‘dipaksa’ minum minuman beralkohol dari beras, yang disebut satho. Juga, ehm, diceburkan ke kolam lumpur.
Sebelum Festival Boun Bang Fai dihelat, warga desa membentuk komite untuk pelaksanaan festival. Panitia yang bertugas mengundang warga dari desa-desa lain, memperkenalkan aturan main saat festival sekaligus menentukan hadiah bagi roket terbaik.
Entah karena Dewa Hujan benar-benar marah atau ada faktor lain, beberapa desa di Laos awal bulan ini dilanda banjir. Dan Festival Roket tahun ini diadakan pada bulan April lalu.
Di Laos, musim penghujan dimulai sekitar bulan Mei dan Juni, dan ini adalah masa mulai bertanam padi. Festival ini juga dimeriahkan tarian, nyanyian dan suguhan makanan tradisional.
(www.tourismlaos.org, www.laos-guide-999.com)
Di Laos, Luncurkan Roket demi Turun Hujan
Biasanya orang berdoa supaya sang Dewa menurunkan hujan, tapi di Laos, sang Dewa justru harus dibuat marah.

INDONESIA
Sabtu, 27 Jul 2013 14:41 WIB

Laos, Festival Roket, dewa Hujan Phya Thaen, Vitri Angreni
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai