Nyatakan Cintamu Sekeras Mungkin

Terima bunga atau coklat dari pasangan? Ah itu biasa. Tapi bagaimana kalau cinta diungkapkan dengan cara berteriak di depan umum?

Jepang punya Hari Kasih Sayang Istri atau Aisai yang dihelat setiap akhir Januari. Begitu hari itu tiba, maka para suami akan berkumpul di sebuah taman atau sebuah ruangan. Tepat pukul 8 malam, satu per satu suami itu akan naik ke atas panggung yang sudah dihiasi bunga menyerupai bentuk hati.

Lalu mereka pun berteriak. Betul, berteriak.

Ada yang berteriak “Aku cinta padamu!”, ada juga yang mengucapkan terima kasih pada sang istri yang telah memasakkan makanan setiap hari. Ada juga yang meneriakkan janji untuk tak pulang ke rumah dalam keadaan mabuk.

Ada suami yang berani tampil sendirian di atas panggung, tapi ada juga yang mengajak serta anak-anak mereka demi mengurangi rasa grogi. Satu hal yang pasti, setelah berteriak-teriak di atas panggung, para suami akan mengajak istrinya pulang ke rumah dan menghabiskan waktu bersama.

Para suami yang ikut acara ini berasal dari berbagai kalangan – mulai dari kalangan pekerja sampai ke kalangan jetset. Ada juga yang datang dari pinggiran kota demi naik ke atas panggung dan meneriakkan kat cinta.

‘Ritual’ ini baru dimulai lima tahun lalu. Penggagasnya adalah Kiyotaka Yamana, pendiri Japan Aisaika Organisation.  Kiyotaka bercermin pada kehidupan pribadinya, yang bercerai dengan istri pertamanya lantaran sang istri merasa diabaikan. Begitu menikah untuk kali kedua, Kiyotaka sadar kalau ia harus mengubah kelakuan. Dulu hidupnya fokus untuk mencari uang, sementara sekarang istrinya lah yang utama.

Ritual ini dimaksudkan supaya laki-laki Jepang lebih berani dan terbuka menunjukkan rasa cinta mereka kepada istri. Ada anggapan lama di Jepang yang menyebut kalau laki-laki tak pantas menyatakan cinta secara terbuka. Karena itulah hampir 80 persen suami yang ikut serta mengaku kalau ini adalah kali pertama mereka mengungkapkan cintanya dengan sungguh-sungguh.


(www.npr.org, abcnews.go.com)