Bagikan:

Dituduh Menghasut, Malaysia Tangkap Tokoh Penting Oposisi dan Mahasiswa

Kepolisian Malaysia menangkap tiga orang tokoh oposisi atas dugaan menghasut. Seorang mahasiswa juga telah diamankan karena mempelopori aksi unjuk rasa menentang dugaan hasil pemilihan umum Malaysia baru-baru ini.

INDONESIA | CERITA

Sabtu, 29 Jun 2013 15:13 WIB

Dituduh Menghasut, Malaysia Tangkap Tokoh Penting Oposisi dan Mahasiswa

Tuduhan menghasut di Malaysia, mahasiswa Malaysia ditangkap dengan tuduhan menghasut

Kepolisian Malaysia menangkap tiga orang tokoh oposisi atas dugaan menghasut.

Seorang mahasiswa juga telah diamankan karena mempelopori aksi unjuk rasa menentang dugaan hasil pemilihan umum Malaysia baru-baru ini.

Sosok Adam Adli sudah tidak asing bagi para aktivis Malaysia.

Namanya mulai dikenal saat dia diskors dari universitasnya setelah dia mengibarkan bendera dengan kata-kata "Kebebasan Akademik" untuk menyoroti sifat represif universitasnya.

“Menurut pihak Universitas, saya telah melanggar peraturan ke-3 dan ke-4 yaitu menjelekkan nama institut dan mengganggu ketenangan umum. Karena saya menurunkan bendera dengan gambar Perdana Menteri, satu Malaysia dikatakan telah hancur.”

Sambil menunggu untuk diterima kembali oleh universitasnya, Adam ikut serta dalam aneka aksi unjuk rasa menuntut sistem pemilu yang bersih dan adil di Malaysia.

Dia juga bekerja sebagai penyiar radio di Radio Bangsar Utama.

“Saya suka dunia aktivis. Kuncinya adalah Anda memilih apa yang Anda ingin lakukan. Anda tidak melihatnya sebagai sebuah masalah dan jangan pernah melihatnya sebagai sebuah masalah. Setidaknya apa yang kami lakukan ini adalah sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.”

Pemerintah memandang aktivitasnya dari sudut yang berbeda.

Pada 18 Mei Adam ditangkap dengan tuduhan menghasut.

Dia dijebloskan dalam tahanan setelah sekelompok orang melakukan aksi unjuk rasa melawan hasil pemilu

“Saya berada di podium ini bukan untuk membicarakan sejarah. Saya berdiri di sini karena saya percaya kita tidak dapat menunggu 5 tahun lagi untuk menjatuhkan UMNO. Hari ini saya meminta semua orang untuk bersatu dan turun ke jalan untuk merebut kekuasaan.”

Dia ditangkap di luar tempat kerjanya di Bangsar. Kedua tangannya diborgol sementara polisi merazia kantor dan  mobilnya.

S. Arutchelvan aktivis SUARAM, kelompok penggiat HAM di Malaysia.

“Menahannya selama 5 hari merupakan bentuk hukuman bukan investigasi. Kami rasa tindakan ini untuk menakut-nakuti orang dan konyol.”

Menanggapi kejadian tersebut, Organisasi Hak Asasi Manusia mengamati Adam dari luar kantor polisi tempat dia ditangkap.

Ayah Adam Adli, Abdul Halim.

“Apakah demokrasi di negara ini adalah demokrasi yang sebenar-benarnya? Jika ada satu orang ingin menyuarakan suaranya kemudian dia ditangkap, apakah ini yang disebut demokrasi? Saya mohon kepada semua rakyat Malaysia untuk membuka mata mereka, agar Anda tidak dibutakan di masa mendatang.”

Kini dia dibebaskan secara bersyarat dengan jaminan. Tetapi jika terbukti bersalah maka dia bisa dikenai hukuman penjara selama tiga tahun.

Ambiga Sreenevasan, ketua gerakan Bersih.

“Kami ingin tahu kenapa mereka menangkap pemuda ini atas orasi yang dia lakukan. Karena di saat yang sama banyak orang di luar sana yang melontarkan pernyataan yang jauh lebih serius namun lolos dari hukum. Kami pikir ada penyalahgunaan sistem peradilan hukum di sini.”

Adam Adli bersikeras tidak sudi dibungkam.

“Ini bukan untuk saya, ini adalah untuk kita semua.”


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending