Bagikan:

Kota di Afganistan Dideklarasikan jadi Ibukota Budaya Islam di Asia

Kota Ghazni di Afghanistan baru-baru ini dideklarasikan sebagai ibukota budaya Islam Asia.

INDONESIA

Rabu, 22 Mei 2013 15:46 WIB

Author

Ghayor Waziri

Kota di Afganistan Dideklarasikan jadi Ibukota Budaya Islam di Asia

Budaya Afghanistan, budaya Islam, ibukota budaya Islam Asia, Ghazni, Ghayor Waziri

Kota Ghazni di Afghanistan baru-baru ini dideklarasikan sebagai ibukota budaya Islam Asia.

Kota kuno ini sudah lama terkenal karena keindahan arsitek, puisi dan cendikiawan sejak jaman pra-Islam sampai yang bernuansa Islam kental.

Ribuan orang berkumpul untuk merayakan ini, lewat berbagai pameran kerajinan dan konser.

Lebih dari seribu rakyat Afganistan dari berbagai penjuru negeri bergabung dalam festival itu.

Mereka merayakan deklarasi Ghazni sebagai ibukota budaya Islam Asia.

Tarian dan pertunjukan lain digelar sebagai bagian dari acara ini.

Kota Ghazni berkembang sebagai ibukota yang kaya dari sebuah kekaisaran besar di masa pemerintah Mahmud dari Ghazni.

Kekaisaran itu mencakup sebagian besar wilayah yang kini dikenal sebagai Afghanistan, Iran, Pakistan dan  Timur Laut India.

Menteri Kebudayaan Afghanistan, Doktor Said Makhdom Rahin mengatakan, Mahmud dari Ghazni merupakan orang yang menyatukan Islam dan bahasa Persia.

“Mahmud Ghazni memainkan peran penting dalam menyebarkan Islam ke negara-negara lain. Dia juga mengembangkan puisi dan musik lokal. Itulah kenapa kota ini terpilih sebagai ibukota budaya negara-negara Islam. ”

Organisasi budaya Islam ISESCO yang berbasis di Maroko menominasikan Ghazni sebagai ibukota budaya Islam Asia.

Sejak itu, UNESCO mendukung upaya pemeirntah memulihkan dan memperbaiki situs arkeologi dan kebudayaan kota itu.

Deklarasi Ghazni sebagai ibukota budaya adalah kebanggaan bagi warga Afghanistan.

Penjaga toko Qurban Ali bergabung dalam perayaan ini. 

“Saya kira acara ini dapat membawa persatuan dan perdamaian…serta menghapus pikiran jelek antar orang. ”
.
Banyak perempuan ikut dalam perayaan ini.

Dan ini hal yang positif, kata Shokuria Wali dari Kementerian Urusan Perempuan.

“Banyak perempuan datang dari Kabul dan tempat-tempat lainnya untuk bergabung dalam pesta ini. Ini menunjukan kekuatan dukungan mereka dan akan mendorong mereka berperan dalam bagian berbeda dalam masyarakat. ”

Ghazni adalah rumah bagi kekayaan sejarah arsitektur Islami, termasuk menara kemenangan, kuil, pelabuhan dan kastil kuno.

Kota ini juga dianggap sebagai titik awal kebudayaan Islam.

Tiga tahun sebelum perayaan ini, pemerintah sudah meluncurkan program untuk memperbaiki 30 situs sejarah.

Pemerintah juga mengalokasikan1,9 miliar rupiah untuk membangun infrastruktur di Ghazni, termasuk bandara, museum, jalan, hotel dan kawasan industri.  

Tapi di Provinsi Ghazni juga menjadi sasaran kekerasan yang terus meningkat, dengan pertempuran terus menerus antara pemberontak, NATO dan tentara Afghanistan.

Keamanan dijaga ketat dan dilaporkan juga kalau ribuan tentara tambahan ditempatkan di kota ini untuk peringatan ini.

Kepala Kepolisian Daerah Zirawer Zahid mengaku polisi sudah siaga.

“Pasukan keamanan tidak akan pernah membiarkan pemberontak menyerang polisi. Kami sangat siap memerangi siapapun yang mengancam Ghazni. Kami mencoba melindungi rakyat kami. Alhamdulilah, keadaan sepenuhnya normal di sini, di Ghazni.”

Tapi,  hanya beberapa hari setelah upacara ini, pasukan pro-pemerintah Afganistan tewas dalam serangan militan di provinsi itu.

Namun, pemerintah belum berencana meningkatkan keamanan.

Banyak yang meyakini kalau ketidakstabilan ini bisa mencegah turis datang dan mengunjungi situs dan monumen bersejarah di Ghazni.

Tapi gubernur Ghazni, Musa Khan Akber Zada masih yakin kalau jumlah turis bakal meningkat.

“Saya dapat menjanjikan Anda, September tahun ini, kami akan memiliki hotel VIP, 50 bangunan apartemen dan gelanggang terbesar di Afganistan. Begitu juga bandara untuk menerima tamu kami dari luar negeri. Ghazni adalah provinsi yang memiliki banyak tempat bersejarah dan akan lebih banyak pengunjung datang ke sini.”



Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending