Putusan Mahkamah Agung yang mengakui transgender muncul untuk menanggapi Litigasi Kepentingan Masyarakat.
Petisi itu diajukan Otoritas Layanan Hukum Nasional - sebuah organisasi pemerintah yang memberikan bantuan hukum gratis bagi masyarakat miskin.
Sanjeev Bhatnagar, Pengacara yang mewakili kelompok itu.
“Mahkamah Agung menghasilkan keputusan besar hari ini. MA mengakui komunitas waria sebagai jenis kelamin ketiga. Ini berarti sekarang kita punya jenis kelamin lain, selain laki-laki dan perempuan.”
Setelah putusan itu, seluruh dokumen resmi bagi transgender akan memiliki pilihan terpisah, selain laki-laki dan perempuan.
Aktivis transgender Lakshmi Tripathi terus mengikuti kasus ini dan tampak bahagia setelah mendengar putusan itu.
“Kemajuan dan perkembangan suatu negara tercermin dari keadaan HAM di dalam negeri. Dan hari ini, dengan memberikan kami status jenis kelamin ketiga, Mahkamah Agung telah memberi kami hak-hak kami. Untuk kali pertama dalam hidup, saya merasa bangga menjadi orang India.”
Pengadilan memerintahkan pemerintah untuk memastikan sekitar tiga juta transgender mendapatkan hak dan perlindungan yang sama.
Majelis hakim juga memerintahkan program penyadaran masyarakat untuk mengakhiri stigma terhadap komunitas ini.
Laya Vasudevan dari Pusat Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia mengatakan, putusan itu akan membawa komunitas transgender masuk dalam masyarakat arus utama.
“Ini masa yang penting bagi komunitas yang telah terpinggirkan selama beberapa dekade. Di masa depan, kami berharap masyarakat bisa bersatu dan paham kalau hak konstitusional adalah milik semua orang. Dan ketika mengatakan masyarakat, komunitas transgender termasuk di dalamnya.”
Mahkamah Agung telah menegaskan kalau keputusan itu hanya berlaku untuk transgender atau waria.
Tapi komunitas lain seperti lesbian, gay dan biseksual juga ikut merayakan putusan ini.
Mahkamah Agung melarang homoseksualitas tahun lalu. Ini menjungkirbalikkan putusan pelegalan sebelumnya.
Tapi anggota komunitas LGBT seperti pembuat film Rose Venkateshan yakin, kampanye mereka akan memaksa Mahkamah Agung untuk memikirkan kembali putusan ini.
“Kami sebagai masyarakat bersedia melakukan apa saja untuk memastikan putusan ini tidak hanya di atas kertas, tapi benar-benar diterapkan. Komunitas LGBT di India bersatu dan memobilisasi dirinya menjadi kekuatan besar yang harus diperhitungkan. Sehingga Anda tidak bisa berharap komunitas LGBT akan diam bila putusan ini diingkari.”