Bagikan:

Gagal Panen, Petani India Bunuh Diri

Badai menghancurkan ribuan hektar lahan pertanian, membuat petani di ambang kehancuran.

INDONESIA

Minggu, 13 Apr 2014 16:59 WIB

Gagal Panen, Petani India Bunuh Diri

India, petani, bunuh diri, bencana alam, Bismillah Geelani

Prakash Gadhe yang berusia 45 tahun berdiri di ladang gandum seluas lima hektare di distrik Ahmad Nagar. 


Dia memetik biji gandum yang hampir matang dengan mata sayu dan menangis. 


“Semua hilang, saya hancur. Saya akan membayar kembali pinjaman saya ke bank dengan ini. Saya mengambil pinjaman selama lima tahun lalu dan menghabiskan setiap sen di tanah ini. Saya tidak bisa membayar kembali, lihat apa yang terjadi. Sekarang saya tidak bisa berbuat apa-apa, sudah tidak ada yang tersisa.”


Hujan badai menerjang Maharashtra dan negara-negara tetangga bulan lalu, sehingga menghancurkan seluruh tanaman musim dingin hampir 2 juta hektar. 


Kerugian yang ditimbulkan diperkirakan mencapai Rp 11,2 triliun lebih. 


Petani daerah lain seperti di Sholapur, Babaso Awtade tertekan dan mengakhiri hidupnya dengan meminum racun. 


Anaknya yang berusia 35 tahun, Gyaneshwar Awtade masih berduka. 


“Dia sangat tegang. Kami rugi besar dan terlilit hutang. Dia selalu berpikir soal pinjaman dan itu membuatnya frustasi, karena kami tidak mempunyai sumber penghidupan lain. Dia tidak bisa lepas dari tekanan ini, sehingga memutuskan untuk bunuh diri.”


Media lokal melaporkan setidaknya ada 40 petani lain bunuh diri setelah gagal panen bulan lalu. 


Tetapi pemerintah mengklaim, jumlah kasus bunuh diri tidak lebih dari sepuluh. 


Bagi pimpinan tani seperti  Jayaji Suryavanshi, angka sebenarnya jauh lebih banyak dari itu. 


“Kami tahu 29 kasus dari beberapa daerah dan ini terjadi pada minggu pertama. Badai melanda semua negara dan lahan pertanian hancur. Ini darurat.”


India pernah menyaksikan serangkaian kasus bunuh diri menyusul kerugian petani akibat kekeringan tahun lalu. 


Ahli pertanian, Subhash Palekar mengatakan, pemasan global menjadi penyebab anomali cuaca. 


“Panel PBB antar-pemerintah tentang perubahan iklim telah memperingatkan kita bahwa pemasan global akan berdampak besar terhadap kesehatan manusia, produksi pangan dan sumber air. Kita telah menghancurkan sistem pertanian alami.”


Tetapi buat petani lokal, ini bukan soal cuaca.


Biro Pencatatan Kejahatan Nasional mencatat hampir 300 ribu kasus bunuh diri di kalangan petani sejak 1995. 


Kelompok tani menilai, pemerintah telah abai terhadap krisis agraria ini. 


Chengal Reddy adalah Sekretaris Jenderal Konsorsium Asosiasi Petani India. 


“Ini adalah kehancuran total dari institusi politik, terutama pemerintah pusat, negara bagian dan partai politik, karena sebagian besar orang tidak mengerti mengapa hal ini terjadi. Kebijakan pemerintah India tentang pertanian sangat kurang, baik itu kredit, asuransi, ekspor atau sistem harga. Mengapa Anda membesarkan 8-10 persen terhadap industri dan pertumbuhan, tetapi sektor pertanian negatif.”


Hampir 70 persen populasi di India bekerja sebagai petani. 


Dan sesuai dengan kebijakan India, pertanian adalah tulang punggung ekonomi nasional. 


Tetapi para ahli menilai, investasi di sektor ini menurun dengan cepat.


Nikhil Dey dari Kampanye Nasional untuk Hak Rakyat atas Informasi. 


“Selama bertahun-tahun kita telah bicara soal kasus bunuh diri petani. Tidak ada keraguan bahwa kita tidak memerhatikan sektor pertanian. Tidak ada alasan untuk kegagalan untuk menerapkan kebijakan ini.”



Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending