Bagikan:

Di Korea Selatan, Operasi Plastik untuk Dapat Pekerjaan, Bukan Jodoh

Warga Korea Selatan paling banyak menjalani operasi plastik dibandingkan negara lain.

INDONESIA

Sabtu, 05 Apr 2014 13:04 WIB

Di Korea Selatan, Operasi Plastik untuk Dapat Pekerjaan, Bukan Jodoh

Korea Selatan, operasi plastik, kecantikan, Jason Strother


Warga Korea Selatan paling banyak menjalani operasi plastik dibandingkan negara lain.


Beberapa survei menunjukkan, 1 dari 5 perempuan di sana sudah menjalani operasi atau menerima suntikan botoks. 


Di sepanjang stasiun kereta api bawah tanah Apgujeong terdapat banyak iklan klinik bedah plastik.


Mereka menampilkan berbagai gambar wajah perempuan sebelum dan sesudah operasi.


Gambaran-gambaran ini yang menjadi salah satu alasan bagi Woori yang berusia 19 tahun untuk melakukan operasi plastik sebulan lalu. 


Tapi tekanan dari teman-teman dan keluarganyalah yang paling berpengaruh.


“Setiap kali saya melihat foto wajah saya, saya merasa tertekan. Salah satu mata saya lebih besar. Tapi masalah sebenarnya adalah hidung saya. Semua orang, bahkan orang yang baru kenal saya, selalu mengatakan betapa besar hidung saya. Mereka mengatakan hidung saya menutupi seluruh wajah.”


Dengan uangnya sendiri yang berjumlah hampir 40 juta Rupiah, dia menambah kelopak matanya dan memancungkan hidungnya. 


Woori mengatakan penampilan barunya tidak hanya membuatnya lebih populer di kalangan para pria. Ia juga mendapatkan pekerjaan. 


“Orang Korea terobsesi dengan penampilannya. Sebelum operasi, jika saya melakukan 10 wawancara kerja tidak ada yang memanggil saya kembali. Tapi sekarang, saya dapat banyak panggilan kerja.”


Woori juga menjadi model bagi ahli bedah plastiknya, Dokter Cho Soo-young yang menunjukkan pada saya kondisi Woori sebelum dan setelah operasi di komputernya. 


Dia mengatakan standar kecantikan Korea berubah menjadi kebarat-baratan. 


Para pasien, kata Dokter Cho ingin wajah seperti boneka Barbie, meski kadang itu tidak realistis bagi perempuan Asia. 


Ditambahkannya, wajah cantik yang dicari para majikan.


“Persaingan dalam masyarakat Korea sangat berat. Jika mereka punya wajah jelek dan terlihat tua, mereka akan kalah dalam kompetisi. Jadi untuk mengalahkan orang lain, mereka harus mengubah wajah dan tubuh mereka.”


Sebagian besar surat lamaran masuk sekolah dan pekerjaan di Korea meminta pas foto para pelamarnya.


Dokter Cho mengatakan operasi plastik benar-benar bisa mengubah takdir seorang perempuan atau laki-laki. 


Dan melihat penampilan banyak bintang K-Pop, masyarakat menganggap operasi plastik merupakan syarat untuk menjadi bintang.


Bagi penggemarnya, kelompok vokal gadis Korea Selatan adalah lambang keseksian dan kesuksesan. 


Tapi Park Sung-jun, seorang pembaca wajah tradisional mengatakan, selebriti yang mengoperasi plastik wajahnya melakukan hal yang keliru. 


Park sering menjadi tamu program bincang-bincang di televisi Korea. Ia bisa membaca nasib orang terkenal dengan melihat bentuk wajahnya. 


Dia menjelaskan caranya. 


“Cara kerja organ perut seseorang tercermin di wajah mereka. Dari sinilah saya bisa membaca nasib mereka dan memahami tipe kepribadian mereka. Saya memperhatikan keseimbangan dan harmoni antara mata, hidung dan mulut seseorang. Saya juga melihat warna wajahnya. Dari ciri-ciri ini, saya bisa menentukan apa yang akan terjadi pada orang itu dan memahami ciri-ciri kepribadian bawaan mereka.”


Park memberi contoh satu jenis ciri wajah alami yang katanya membawa keberuntungan.


“Anda lihat hidung Warren Buffett yang mancung dan punya banyak lemak di sekitarnya. Itu jenis hidung yang membawa keberuntungan dan bisa membuat seseorang kaya. Tapi jika seseorang melakukan operasi untuk meniru hidung Warren Buffet, maka nasib baik yang dimaksud tidak akan datang.”


Park menegaskan nasib baik hanya datang dari dalam. 


Kecantikan dari dalam diri ini juga menjadi tema sebuah film dokumenter yang sedang diproduksi oleh Asia Society Korea Center. 


Direktur Eksekutif lembaga itu, Yvonne Kim mengatakan, bila menelusuri sejarah kecantikan di Korea, ciri-ciri yang diinginkan perempuan tetaplah sama dari waktu ke waktu.


“Ini semua soal hidung, pipi yang bagus, bibir yang merekah, atau kulit yang terang. Konsep ideal tentang kecantikan tidak pernah berubah. Operasi plastik menciptakan semacam fesyen atau tren.”


Film dokumenter itu berjudul ‘Korean Beauty’ dan diharapkan bisa dirilis akhir tahun ini. Film ini menampilkan wawancara dengan beberapa perempuan yang melakukan operasi dan berhasil di bidang seni. 


Kim berharap ini akan memulai sebuah diskusi yang tampaknya tidak akan terjadi pada saat ini.


“Mereka percaya atau pasar membuat mereka percaya kalau orang yang berpenampilan menarik punya pekerjaan yang lebih baik atau ditawarkan kesempatan yang lebih baik. Ini adalah kenyataan yang menyedihkan. Kita mempekerjakan seseorang karena keterampilannya atau penampilannya? Masyarakat harus memikirkan ini lebih dalam dan menjadikanya perhatian.”


Woori yang baru saja mengoperasi hidung dan matanya mengaku tidak peduli dengan apa yang orang katakan soal kecantikan alami. 


Ia mengaku lebih percaya diri sejak melakukan operasi. 


Dan dia mempertimbangkan untuk melakukannya lagi. 


“Saya berpikir untuk punya rahang yang lebih kurus. Tapi dokter saya menyarankan untuk menurunkan berat badan saya terlebih dahulu.”


Karena itu, dia mungkin akan kembali memperbaiki hidungnya.

 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending