Bagikan:

Militer AS Menyerahkan Penjara Bagram Ke Afghanistan

Setelah negosiasi alot selama setahun, tentara AS pekan ini menyerahkan satu-satunya penjara yang masih ada di bawah kendali Amerika kepada pemerintah Afghanistan.

INDONESIA

Selasa, 30 Apr 2013 18:48 WIB

Author

Ghayor Waziri

Militer AS Menyerahkan Penjara Bagram Ke Afghanistan

Afghan Prison, Ghayor Waziri, Bagram Prison

Setelah negosiasi alot selama setahun, tentara AS pekan ini menyerahkan satu-satunya penjara yang masih ada di bawah kendali Amerika kepada pemerintah Afghanistan.

Pengembalian penjara ini mengakhiri satu babak dalam hubungan Afghanisatn dan Amerika Serikat. Presiden Afghanistan mengatakan, kembalinya kendali terhadap penjara ini adalah persoalan kedaulatan bangsa.

Penjara Bagram dikenal dengan berbagai tuduhan penyiksaan terhadap penghuninya dan sering digambarkan sebagai "Penjara Guantanamo-nya Afghanistan".

Upacara penyerahan ini berlangsung di Penjara Bagram yang sekarang berganti nama menjadi Fasilitas Penahanan Nasional Afghanistan, di Parwan.

Presiden Afghanistan, Hamid Karzai mengatakan ini adalah hari yang sudah lama dinantikan.

“Kami sudah meminta waktu yang cukup lama kepada militer AS dalam beberapa tahun terakhir untuk memberikan semua tanggung jawab pengelolaan penjara, termasuk penjara Bagram. Awalnya mereka tak siap. Tapi akhirnya mereka siap untuk menyerahkan tanggung jawab tersebut kepada kami. Amerika harus memberikan tanggung jawab itu kepada kami dan Allah akan mempermudah prosesnya”

Pasukan Amerika Serikat membuka fasilitas ini di Kabul sejak lebih dari 10 tahun yang lalu.

Sejak awal, penjara ini sangat kontroversial dan sering disebut sebagai “Penjara Guantanamo-nya Afghanistan”.

3000 orang ditahan tanpa diadili. Mereka dituduh memiliki hubungan dengan Al-Qaeda dan gerilyawan Taliban.

Ketua Komisi Independen Hak Asasi Manusia Afghanistan Shamsullah Ahmadzai mengatakan, sekarang keadilan harus ditegakkan.

“Berdasarkan aturan nasional maupun internasional hak utama para tahanan adalah kasus mereka harus diadili secara transparan.”

Dua tahun lalu, Keponakan Muhammad Anwer ditangkap oleh militer Amerika Serikat dan dibawa ke Penjara Bagram

Dia dituduh menjadi anggota Taliban dan dipenjara tanpa diadili.

“Kami hanya bisa bertemu setiap 3 bulan. Saya senang dengan keputusan pemerintah Afghanistan untuk mengambil alih Penjara Bagram. Ini adalah negara Afghanistan. Para tahanan dan pemerintah juga bagian dari Afghanistan. Ini baik sekali jika kontrol kembali dipegang oleh pemerintah.”

Penyerahan tersebut dilakukan meskipun ada ketidaksepakatan atas nasib tahanan yang dikhawatirkan pihak Amerika dan kelompok sipil Afghanistan bakal dibebaskan.
Menurut kesepakatan terbaru Afghnistan tidak akan merilis tahanan yang dianggap “berbahaya” tanpa tinjauan ulang dan sekitar 50 tahanan asing akan tetap berada di tangan AS.

Namun Ajmal Baluch Zada Arman Shahr dari Jaringan Masyarakat Sipil dan Hak Asasi Manusia masih khawatir.

“Tahun lalu Pemerintah Afghanistan mengambil alih kendali atas lebih dari 3 ribu tahanan di Penjara Bagram. Dan mereka membebaskan 26 tahanan tanpa memberikan informasi apa pun soal siapa mereka, kenapa mereka ditahan dan sebagainya. Ini artinya, Pemerintah Afghanistan akan membebaskan tahanan lain yang berbahaya bagi kami juga.”


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending