Bagikan:

Bulatan

Orang India, terutama perempuan, lekat dengan bindi, bulatan merah yang ada di dahi.

INDONESIA

Senin, 01 Apr 2013 11:18 WIB

Author

Vitri Angreni

Bulatan

India, Bindi, Vitri Angreni


Orang India, terutama perempuan, lekat dengan bindi, bulatan merah yang ada di dahi.

Bindi berasal dari kata Sansekerta, berarti ‘setetes’, dan biasanya berwarna merah, kuning, atau merah marun. Ada juga yang bentuknya tidak bulat sempurna, melainkan oval.

Bindi dipasang di dahi yang diyakini sebagai ‘tempat di mana kebijakan bersembunyi’. Bulatan ini dipercaya bisa mempertahankan energi di tubuh manusia dan mengendalikan tingkat konsentrasi.

Selain sebagai lambang keberuntungan, bindi juga punya makna lain bagi perempuan India. Di wilayah selatan India, hanya para gadis yang memakai tanda ini. Sementara di Utara, bulatan di dahi justru menandakan si perempuan sudah menikah. Tanda ini dipakai setiap hari, termasuk saat pesta dan perayaan keagamaan. Ada juga laki-laki India yang memakainya, tapi bagi mereka, tanda ini tak bermakna khusus.

Bindi dibuat dari bubuk sindoor atau vermilion warna merah yang berasal dari batuan cinnabar. Ada juga yang membuatnya dari kumkum, bubuk kunyit. Bubuk kunyit berwarna kekuningan ini akan dicampur sedikit kapur agar warnanya berubah jadi merah.

Cara memasang bindi sangat gampang. Tinggal ambil bubuk vermilion dengan ujung jari, olskan di dahi untuk membuat titik merah yang sempurna. Kalau belum trampil, bisa menggunakan bantuan koin atau bulatan berongga. Caranya dengan mengoleskan pasta lilin yang lengket di bolongan koin. Lalu di atas lilin ditaruh bubuk tersebut, lalu lepaskan koin. Maka terciptalah bindi yang sempurna. 

Tapi kini bindi lebih berfungsi sebagai aksesoris. Bindi pun tidak hanya dipasang di dahi, tapi juga di sekitar wajah, bahu, lengan bahkan pusar. Perempuan masa kini jarang yang mau bersusah payah membuatnya secara tradisional. Stiker bindi atau manik-manik dijual di pasaran – tinggal beli dan tempelkan saja.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending