Bagikan:

Terus Meningkat, Jumlah Wisatawan Asing ke Provinsi Herat, Afghanistan

Afghanistan bisa jadi bukan pilihan pertama Anda untuk berlibur, tapi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Herat kini kian bertambah.

INDONESIA

Kamis, 14 Mar 2013 12:04 WIB

Author

Ghayor Waziri

Terus Meningkat, Jumlah Wisatawan Asing ke Provinsi Herat, Afghanistan

Afghan Tourism, Ghayor Waziri, Istana Ekhtiyarodin

Afghanistan bisa jadi bukan pilihan pertama Anda untuk berlibur, tapi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Herat kini kian bertambah.

Tahun lalu saja, jumlah turis yang datang ke sana meningkat hingga 60 persen.

Banyak situs travel yang menyebut berpergian di Afghanistan ‘sangat berbahaya’. Tapi Herat dianggap sebagai provinsi paling aman di negeri itu, meski ada serangkaian serangan bom dan serangan bunuh diri.

Kini semakin banyak turis asing berbondong-bondong datang ke tempat bersejarah, masjid dan makam di kota Herat. Dan ini membuka lapangan kerja baru bagi warga setempat.

Namun keamanan masih saja menjadi masalah.

Istana Ekhtiyarodin di provinsi Herat dikelilingi dinding-dinding yang dibuat lebih dari 900 tahun yang lalu. 

Dulu, tempat ini merupakan pusat komado militer dan pengajaran Islam.

Setiap hari puluhan wisatawan datang mengunjungi tempat ini dan 13 menara di sana.

Arkeolog Italia Alex Ricci, 40 tahun, datang ke sini bersama rekan-rekannya.

“Saya sudah 20 tahun berpengalaman di bidang arkeologi, tapi saya belum pernah melihat  tempat bersejarah seperti ini sebelumnya. Tapi dalam kunjungan kami ke sini, ada banyak masalah seperti transportasi, diskon di hotel, dan saya bersama rekan-rekan saya tidak bisa mendapatkan asuransi. Tapi saya mau rekan-rekan saya datang ke sini. Saya harap pemerintah Afghanistan bisa membantu kami.”

Pada tahun 1970-an, pariwisata merupakan bisnis penting di Afghanistan. Lebih dari 120 ribu orang berkunjung, menghasilkan puluhan miliar rupiah dari sektor pariwisata.

Namun perang sipil dan ketidakstabilan politik dalam negeri menghalangi wisatawan datang ke Afghanistan.

Kota Herat, salah satu kota yang tertua di negeri itu, berhasil bertahan menghadapi aneka konflik, termasuk perang melawan Taliban.

Namun perang telah menghancurkan berbagai tempat bersejarah yang menjadi ikon negeri itu.

Dengan bantuan donor internasional, sebagian tempat bersejarah sudah mulai dibangun kembali.

Sebagian  tempat ini diperkirakan akan bakal menjadi nominasi situs bersejarah dunia UNESCO.

Ahmad Ehsan Sarweryar, Kepala Kantor Budaya setempat mengatakan, mereka kini siap  menyambut para wisatawan.

“Istana Ekhtiyarodin sudah dibangun kembali dan banyak orang yang berdatangan ke sini. Tahun lalu jumlah wisatawan meningkat 60 persen.

Sebagian besar berasal dari Amerika Serikat, Tajikistan, negara-negara Eropa atau Hindustan. Kami sudah menyiapkan berbagai hotel, taksi, pemandu dan fasilitas lainnya untuk mereka. Kami juga ingin menambah jumlah wisatawan yang berkunjung ke sini dengan menyediakan sistem transportasi yang lebih baik. Contohnya menyiapkan transportasi pulang pergi dari Herat untuk para turis.”

Selama berada di Kota Herat, turis juga berduyun-duyun ke pasar antik untuk membeli berbagai kerajinan tangan, mulai dari kalung sampai pedang.

Para penjual menuturkan, wisatawan menyukai produk-produk lokal seperti pakaian, tas dan perhiasan buatan tangan.

Haji Muhammad Omer, 55 tahun, menjual pakaian dan tas. Ia mengatakan bisnis tengah berkembang bagus.

“Penjualan kami meningkat. Saya senang sekali. Orang-orang asing datang ke toko kami dan membeli berbagai barang antik dari kami.

Kalau jumlah turis yang datang ke negeri ini meningkat, produk-produk kerajinan tangan juga akan semakin bagus juga.”

Muhammad Zaki, 18 tahun, berjualan bulani, roti goreng isi sayuran khas Afghanistan.

“Saya sebelumnya tidak punya pekerjaan, tapi waktu saya melihat lebih banyak turis yang berkunjung ke berbagai tempat bersejarah Herat, saya mulai membuat bulani di sekitar istana. Sekarang saya menjual lebih dari 100 bulani setiap hari. Ini adalah sumber penghasilan yang bagus untuk saya.”

Namun, keamanan masih menjadi masalah besar bagi pemerintah untuk mendongkrak industri pariwisata. Di sejumlah daerah, keamanan masih diberlakukan secara ketat.

Di sana, sempat terjadi serangkaian ledakan bom di pinggir jalan, serangan bunuh diri dan penculikan. 

Mohayudin Noori adalah juru bicara pemerintah provinsi Herat. 

“Ya, keamanan adalah hal yang penting bagi kami. Kami dengan senang hati membuat Herat aman, demi para wisatawan. Kami sudah berkoordinasi dengan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata di Herat supaya polisi berpatroli di tempat-tempat wisata. Itu sebabnya kami menempatkan petugas-petugas keamanan di berbagai tempat bersejarah di Herat.” 

Meski keamanan yang ketat, Monica Linda, wisatawan asal Amerika Serikat yang berusia 37 tahun mengatakan, ia sangat menikmati kunjungannya ke sini.

“Saya baru pertama kali datang ke sini. Wah indah sekali, suasananya ramai dan pemandangannya cantik sekali. Oh itu bukan masalah, mereka sangat menyambut kami, itu tidak jadi masalah, saya merasa aman sekali.” 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending