Bagikan:

Perempuan India Ikut Kursus Bela Diri

Insiden pemerkosaan beramai-ramai di New Delhi telah membangunkan masyarakat India. Setelah kasus tragis itu, para perempuan muda dan dewasa mulai melirik kursus bela diri.

INDONESIA

Sabtu, 30 Mar 2013 22:59 WIB

Author

Shuriah Niazi

Perempuan India Ikut Kursus Bela Diri

India, kelas bela diri, pemerkosaan, Bhopal, Shuriah Niazi


Insiden pemerkosaan beramai-ramai di New Delhi telah membangunkan masyarakat India. 

Setelah kasus tragis itu, para perempuan muda dan dewasa mulai melirik kursus bela diri. 

Lebih dari 200 perempuan ikut sebuah kamp di Bhopal yang diadakan selama sebulan untuk belajar teknik-teknik bela diri dasar. Kursus ini gratis. 

Rajlaxmi baru berusia 8 tahun. Dia adalah peserta termuda di kamp bela diri Bhopal.  

Ia ikut kamp ini bersama kedua kakak perempuan dan ibunya. 

“Kami belajar untuk menyelamatkan diri kami sendiri kalau ada yang menyerang kami. Saya senang bisa datang ke kamp ini bersama saudara-saudara perempuan yang selalu ada bersama saya. Saya ingin belajar bela diri terus setelah kamp ini selesai.”

Mahalaxmi, 9 tahun, banyak belajar teknik baru di sini. 

“Saya senang dengan kamp ini. Di rumah kami melatih apa yang kami sudah pelajari. Saya harap bisa belajar lebih banyak dari kursus ini dan saya ingin latihan olahraga lainnya setelah kursus ini selesai.”

Menurut pemerintah India, setiap 20 menit seorang perempuan diperkosa di negeri ini. 

Setelah pemerkosaan beramai-ramai terjadi di Delhi, para perempuan mesti berupaya lebih keras untuk melindungi diri mereka. 

Di Bhopal, Departemen Olahraga dan Kesejahteraan Anak Muda Madhya Pradesh mengadakan kamp bela diri yang pertama. 

Para peserta mempelajari berbagai teknik berbeda dari karate, kung fu dan bela diri. 

Vikas Khardakar adalah koordinator kamp ini.  

“Kami tidak hanya memberikan mereka latihan fisik, tapi juga latihan mental. Tujuan kami adalah mencoba memperkuat mental mereka tahan banting dalam menghadapi dunia ini. Kami mulai kursus ini hanya dengan 50 peserta, tapi sekarang sudah ada lebih dari 200.  Kami ingin siapa saja yang datang ke kamp ini belajar bagaimana menyelamatkan diri mereka dari berbagai insiden yang tidak diinginkan. Juga belajar bagaimana membantu orang lain.”

Mereka juga belajar tips menyelamatkan diri dari para penyerang dari video. 

Kritika Awasthi, 19 tahun, adalah mahasiswi kedokteran tingkat satu. Ia di sini bersama 40 teman kuliahnya. 

Ia tak pernah merencanakan ikut kursus ini sebelumnya. Tapi ia berubah pikiran setelah terjadi kasus pemerkosaan beramai-ramai itu. 

“Sekarang kami sedang berlatih jadi dokter. Setelah kami lulus, kami bisa ditempatkan di mana saja. Kami harus berurusan dengan berbagai macam pasien dan kami tidak tahu niat mereka. Sekaranglah saatnya untuk mempelajari teknik-teknik dasar untuk menghadapi berbagai insiden. Mungkin kami tidak akan mengingat semua teknik itu, tapi kami akan ingat beberapa dan menggunakannya jika dibutuhkan.” 

Jaydev Sharma adalah instruktur karate di Departemen Olahraga Madhya Pradesh. Dia memperlihatkan teknik meninju yang bisa dilakukan ketika seseorang tiba-tiba diserang. 

Menurut dia, kursus ini bisa ikut meningkatkan rasa percaya diri. 

“Awalnya, sebagian remaja perempuan dan perempuan dewasa agak malu-malu. Mereka tidak aktif mengikuti kamp ini. Kami ingin para perempuan dan remaja ini untuk mengerti apa yang mereka bisa lakukan. Setelah seminggu atau dua minggu, kami merasa kalau mereka itu lebih percaya diri, dan sudah siap memperlihatkan kekuatan mereka. Ini adalah kursus bela diri. Kami sedang fokus pada teknik-teknik yang mereka bisa gunakan kalau seseorang menyerang mereka.”

Perempuan dari berbagai latar belakang usia dan profesi ada di kamp bela diri ini. 

Ada yang memakai sari tradisional, seperti Preeti Pandey yang berusia 30 tahun. 

Ibu tiga anak ini merasa lebih percaya diri setelah mengikuti kursus bela diri. 

“Menurut saya insiden Delhi membuat para perempuan bepikir ulang kalau mereka tidak bisa mengabaikan keamanan mereka lagi. Belajar teknik-teknik bela diri semestinya menjadi prioritas kami. Saya juga ingin membuat anak-anak perempuan saya lebih kuat lagi. Saya rasa para perempuan di  India sudah tidak aman lagi. Pemerkosaan beramai-ramai membuktikan kalau tidak akan ada orang yang datang dan menyelamatkan Anda ketika Anda  terlibat masalah. Saya ingin anak-anak perempuan saya bisa bela diri.”


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending