Dulu Provinsi Bamiyan di Afghanistan terkenal dengan patung-patung Budha yang dihancurkan oleh Taliban pada 2001.
Kini daerah tersebut menjadi tempat tujuan ski. Turis berdatangan menuju lereng-lereng salju di sana.
Banyak anak muda berbondong-bondong belajar main ski di sana.
Ratusan orang berkumpul di lereng-lereng Gunung Khoshkak dan Shiber.
Semuanya menggunakan pakaian hangat dan menonton orang-orang latihan ski.
Zahra Nasiree 25 tahun baru saja selesai bermain ski.
“Ini pertama kalinya saya bermain ski di gunung. Saya suka sekali! Sekarang ini saya belum lancar, saya jatuh setiap beberapa menit. Ini hiburan yang bagus sekali. Semua teman-teman saya yang perempuan datang ke sini untuk belajar main ski. Saya harap mereka bisa menikmati bermain ski bersama saya.”
Pengunungan yang terletak di Provinsi Baminyan sudah lama menjadi tujuan wisata untuk para turis lokal maupun asing.
Iklim di daerah ini sangat cocok untuk bermain ski dan pegunungannya diselimuti salju sepanjang musim dingin.
Sejumlah perusahaan ski seperti Rah-e-Abrisham Company menggelar sejumlah kursus ski sejak dua tahun terakhir – berhasil menarik minat turis lokal dan asing termasuk para perempuan.
Gul Husain Bayee Zada, 28 tahun adalah direktur perusahaan ini.
“Sekarang ada 40 pemain ski yang terlatih dan 15 diantaranya adalah perempuan. Kami meluncurkan Festival Ski Afghanistan hari ini dan mengundang para anggota keluarga ke sini. Kami mulai kursus ski tahun lalu, dan hanya beberapa orang yang datang. Kami harus menyediakan makanan gratis dan transportasi untuk menarik lebih banyak orang muda untuk bermain belajar main ski. Tapi sekarang ada 21 orang yang belajar dan ada lebih banyak lagi yang mau belajar.”
Olah raga ski bukan olah raga baru di Afghanistan.
Dulu orang Afghanistan bermain ski pada 1960-an, ketika kaum diplomatik elit Kabul pergi ke lereng-lereng gunung di akhir pekan.
Namun sejak invasi Soviet pada 1979, dan perang yang terjadi setelahnya, daerah ini tidak aman.
Perubahan terjadi tahun ini, dengan 40 orang lebih sudah mendaftar untuk ikut kursus ski di pengunungan Bamiyan.
Baqeer Tawakoli, 28 tahun ingin menjadi instruktur ski suatu hari nanti.
“Saya di sini bersama teman-teman bermain ski di peunungan Koshkak dan Shiber. Ini pertama kalinya saya ke sini, akhirnya! Saya benar-benar menikmati kursus ini. Mugkin tempat ini tidak aman seperti di Eropa, tapi kami bisa menikmati hidup dan salju sekarang ini. Kami merasa kami bisa seperti mereka kalau kita mau, ini pengalaman yang bagus sekali untuk kami.”
Salju di Bamiyan cocok sekali untuk para pecinta olahraga ski, dengan tinggi pegunungan mencapai lebih 5000 meter.
Tapi di sini tidak ada lift ski – Anda bisa menyewa keledai di beberapa desa setempat untuk membawa Anda ke atas gunung.
Semua fasilitas masih buruk dan tidak ada pelayanan regu penyelamat atau sistem antisipasi longsor salju dan fasilitas medis pun sangat sederhana.
Muhammad Ali Lagzi adalah Kepala Polisi Bamiyan. Ia mengatakan, mereka menyediakan pelayanan petugas keamanan khusus di daerah bermain ski.
“Kami menempatkan pasukan keamanan di banyak tempat bersejarah di Bamiyan untuk menarik lebih banyak wisatawan. Ada pos-pos penjagaan di Ghulghula, kota Zohak, patung-patung Buddha dan tempat-tempat lainnya. Kami berjanji kepada semua turis, mereka tidak akan mengalami masalah keamanan ketika berkunjung ke Bamiyan.”
Tahun ini provinsi Bamiyan bakal menjadi tuan rumah pertandingan ski internasional di pegunungan Khoshkak.
Lereng-lereng bersalju berhasil memikat para turis untuk kembali datang.
Menurut Baqeer Tawakoli para pemain ski Afghanistan punya masa depan yang cerah.
“Menurut saya, bagus kalau orang Afghanistan bisa mengadakan kursus atau festival seperti ini berbagai bagian negeri ini. Kami bisa meningkatkan kemampuan orang Afghanistan dan mengirim mereka ke berbagai pertandingan internasional seperti Olimpiade.”