Salah satu pertunjukan kesenian khas Vietnam adalah wayang air. Sudah pernah nonton?
Pertunjukan wayang air biasanya digelar di atas kolam dengan air setinggi pinggang. Wayang dibuat dari kayu yang dicat, masing-masing beratnya sekitar 15 kilogram. Wayang bisa bergerak dan menarik di atas air dengan bantuan batang besar yang dipasang ke wayang, lalu digerakkan oleh para dalang yang bersembunyi di balik layar.
Cerita yang dibawakan umumnya dari kehidupan sehari-hari di pedesaan. Bisa juga dari cerita rakyat Vietnam yang sudah diceritakan secara turun temurun. Misalnya soal kisah panen, memancing ikan atau berbagai festival lainnya. Kisah ini dihelat dengan iringan orkestra tradisional yang terdiri dari bunyi-bunyian drum, lonceng kayu, simbal, biola Cina, gong serta seruling bambu. Para musisi juga berinteraksi dengan wayang; misalnya berteriak memberikan peringatan tanda bahaya, menyemangai si wayang dalam adegan sedih atau memberikan sentuhan humor.
Wayang air Vietnam berasal dari daerah delta Sungai Merah di utara Vietnam pada abad ke-10. Kesenian ini diilhami karakteristik warga setempat dan mulai dijadikan pertunjukan 5 abad setelahnya. Waktu yang dipilih biasanya adalah saat musim panen. Di zaman dahulu, masyarakat pedesaan Vietnam meyakini kalau roh mengendalikan berbagai aspek kehidupan, mulai dari urusan dapur sampai panen. Karena itulah tercipta wayang untuk menyembah dan membuat para roh senang.
Kesenian ini sudah dinikmati turis asing dan lokal di sejumlah teater. Salah satu rombongan wayang Vietnam yang tampil di luar negeri adalah Rong Vang atau Golden Dragon dari Ho Chi Minh. Pada 2009, mereka beraksi dalam Kijimuna Festa, sebuah festival internasional yang diadakan untuk para remaja di Okinawa, Jepang. Saking suksesnya pertunjukan mereka, rombongan ini pun diutus kembali ke Jepang pada 2012.