Bagikan:

Patroli Polwan India Memunculkan Ketakutan Pada Kaum Muda

Tujuannya membantu perempuan yang dalam kesulitan.

INDONESIA

Sabtu, 25 Jan 2014 15:03 WIB

Author

Shuriah Niazi

Patroli Polwan India Memunculkan Ketakutan Pada Kaum Muda

India, Layanan Patroli Keliling Nirbhaya, pemerkosaan, Bhopal, Shuriah Niazi

Kota Bhopal di India baru-baru ini meluncurkan Layanan Patroli Keliling Nirbhaya.

Nama patroli yang dilakukan kaum perempuan ini diambil dari nama pelajar yang diperkosa beramai-ramai di Delhi pada 2012.

Mereka berkeliling kota dengan sebuah mobil van mulai dari pagi hingga malam hari.

Satuan tugas ini terdiri dari enam petugas polisi wanita.

Menurut Biro Pencatatan Kejahatan India, Negara Bagian Madhya Pradesh melaporkan angka tertinggi kasus pemerkosaan pada 2011.

Inspektur Jendral SK Jha mengatakan patroli ini bertujuan untuk menurunkan angka itu.

“India bukan tempat yang aman bagi setengah populasinya. Setelah pemerkosaan beramai-ramai pada 2012, tumbuh kesadaran soal kejahatan terhadap perempuan di antara warga India. Satuan tugas ini untuk mengenang kasus itu. Slogan mereka adalah ‘dari perempuan, untuk perempuan dan oleh perempuan’. Kami ingin memberikan bantuan kepada anak-anak perempuan dan perempuan dewasa.”

Tapi banyak yang mengatakan kalau satuan tugas itu bertindak terlalu jauh...

Para gadis dan anak laki-laki yang sedang duduk-duduk bersama di taman bisa dihukum.

Yang laki-laki disuruh sit-up sementara yang perempuan dilaporkan kepada orangtuanya kalau mereka kepergok patroli itu.

Nirmal Pathak, seorang pelajar berusia 19 tahun, pernah ditangkap saat sedang duduk berduaan dengan seorang gadis di sebuah taman. 

Dia disuruh sit-up dan dibawa ke kantor polisi.

“Menurut Anda duduk di taman dengan seorang gadis adalah kejahatan? Menurut saya, mereka tidak punya hak untuk menangkap kami. Kita hidup dalam masyarakat dimana kita bebas untuk duduk atau bicara dengan orang lain. Tindakan patroli ini salah total.”

Kepala satuan patroli itu, Namita Sahu, membela tindakan mereka.

“Kami bukan penjaga moral. Kami dibentuk untuk melindungi perempuan. Kami meminta anak perempuan dan perempuan dewasa untuk tidak duduk di tempat-tempat sepi karena itu akan membuat mereka lebih rentan dilecehkan.”

Seorang mahasiswi bernama Asma Khan mengatakan patroli itu hanya menciptakan rasa takut di antara kaum muda.

“Kami sangat takut dengan patroli itu. Mereka seharusnya menyadari kalau menghukum pasangan muda tidak akan mengubah situasi yang dialami perempuan di kota seperti Bhopal ini. Sebaliknya, mereka malah menciptakan ketakutan.”

Satuan itu mendapat dukungan penuh beberapa organisasi garis keras Hindu.

Ashutosh Jaiswal dari organisasi sayap kanan Hindu bernama Bajrang Dal.

“Saya sangat mendukung langkah mereka. Mereka ada untuk menjaga budaya dan tradisi India. Lagipula masyarakat tidak boleh melakukan seperti yang dilakukan anak muda itu. Mereka melakukan tindakan vulgar di taman. Kami tidak akan mengizinkan hal seperti ini terjadi.”

Tapi beberapa kaum perempuan mengkritik satuan tugas itu.

Vijya Pathak dari kelompok perempuan bernama Mahila Virodhi Uthpidan Morcha.

“Mereka seharusnya menyadari kalau duduk di taman atau tempat lain itu bukanlah kejahatan. Jika seorang anak lelaki dan gadis duduk berduaan, bukan berarti mereka punya niat buruk. Satuan itu harus menggunakan pikiran mereka.”


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending