Bagikan:

Partai Masyarakat Biasa atau AAP secara mengejutkan muncul sebagai pemenang dalam Pemilu Majelis baru-baru ini, mengakhiri 15 tahun dominasi Partai Kongres.

INDONESIA

Sabtu, 11 Jan 2014 15:06 WIB

India, APP, partai politik, pemilu, Bismillah Geelani

Partai Masyarakat Biasa atau AAP membuat debut spektakuler dalam pemilu baru-baru ini di New Delhi.

Partai itu memenangkan 40 persen kursi majelis karena janjinya memerangi korupsi dan membersihkan politik.

Ketua partai itu, Arvind Kejrival, diambil sumpahnya sebagai Gubernur Delhi di hadapan masyarakat yang hadir di Lapangan Ram Lila.

Lapangan itu juga menjadi tempat bagi gerakan anti-korupsi besar-besaran di india.

“Ini hari yang bersejarah. Bukan hanya Arvind Kejrival dan enam menteri lainnya yang disumpah tapi Anda, masyarakat Delhi yang dilantik hari ini. Perjuangan kami bukan untuk membawa seseorang berkuasa, melainkan untuk membawa kekuasaan ke tangan masyarakat biasa.”

Kejrival yang berusia 45 tahun dan bekas pegawai negeri memulai partai ini setahun lalu.

Tapi Partai Masyarakat Biasanya telah mengejutkan semua orang dengan menggeser dominasi Partai Kongres yang sudah 15 tahun berkuasa di Delhi.

Sheila Dikshit adalah bekas Gubernur Delhi.

“Kami lah yang membuat 87 jalan layang, kereta api bawah tanah dan membuat Delhi menjadi kota yang lebih hijau dan bersih. Kami harus mencari penyebab kekalahan ini meski faktanya kami sudah melakukan banyak hal bagi Delhi.”

Analis seperti Purshotam Agarwal melihat ini sebagai awal era baru perpolitikan di India.

“Mereka telah menantang budaya politik saat ini, di mana setiap penipuan dilegitimasi atas nama demokrasi. Mereka melewati demokrasi partisipatif dan kesuksesan mereka merupakan indikasi yang jelas bahwa masyarakat melihat mereka sebagai alternatif selain Partai Kongres dan BJP. Masyarakat juga melihat sebuah alternatif dari budaya politik yang sudah kita saksikan sejauh ini.”

Partai Masyarakat Biasa atau AAP lahir dari gerakan anti-korupsi yang sangat populer yang dipimpin oleh Anna Hazare.

Hazare sendiri mengumumkan gagasan pembentukan partai politik setelah mengakhiri mogok makan dua minggunya. Saat itu ia menuntut undang-undang anti-korupsi yang kuat pada 2012.

Tapi dia sendiri menjauh dari politik setelah orang dekatnya, Kejrival, resmi mendirikan partai ini.

“Kami melakukan semuanya dalam dua tahun terakhir, untuk mendapatkan undang-undang anti-korupsi yang efektif. Kami melakukan mogok makan, demonstrasi dan aksi duduk dan melakukan banyak hal lain. Namun secara bertahap semakin jelas kalau kami tidak akan bisa mengubah apa pun di negeri ini kecuali mengubah politik. Dan untuk itulah kami ada di sini.“

Dan inilah rencana Kejrival mengatasi korupsi.

“Mulai sekarang, jika Anda pergi ke kantor pemerintah untuk mengurus sesuatu, dan ada petugas yang meminta uang, jangan menolak. Beri mereka uang lalu telefon saya di nomor yang akan saya umumkan. Beri kami informasi soal petugas itu dan kami akan menangkap basah mereka. Bantu kami menangkap basah petugas korup.”

Selama minggu pertama berkantor, partai itu telah memenuhi dua janji pemilunya yaitu menyediakan air gratis dan memotong tarif listrik sebesar 50 persen.

Partai itu juga telah mengumumkan bahwa menteri-menterinya akan mengakhiri ‘budaya VIP’ ... yang berarti tidak ada penjaga keamanan dan akomodasi mewah untuk pejabat.

Kejrival bahkan bepergian dengan kereta api umum untuk upacara pengambilan sumpahnya.

Shalija Chandra adalah bekas Sekretaris Kabinet New Delhi.

“Jika dia dan para menterinya bisa mempertahankannya, saya pikir ini akan tetap bergaung karena masyarakat sudah lelah dengan feodalisme. Mereka bosan dengan fakta ada orang-orang yang berjanji tapi mereka terus dikelilingi dinding yang dibangun di sekitar mereka.”

AAP punya agenda ambisius untuk mereformasi politik dan pemerintahan.

Tapi seberapa jauh ini akan terwujud, tergantung pada dukungan Partai Kongres karena AAP tidak menguasai suara mayoritas.




Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending