Kemarin kita mendengar ribuan tenaga kerja Indonesia yang terdampar di kolong jembatan dekat kantor perwakilan Indonesia di Jeddah minum air kran toilet untuk menahan lapar. Seorang di antara mereka bercerita kepada kami, bantuan makanan dan minuman sudah tidak datang lagi sejak Senin lalu. TKI ini, sehari sebelumnya juga bercerita jika toilet di sekitar mereka berada saat ini cuma ada satu. Letaknya di sebuah masjid kecil. Karena situasi yang tak nyaman itu, para TKI tak berdokumen itu berharap betul, pemerintah segera menolong mereka.
Menurut LSM Migrant Care, jumlah mereka yang ada di kolong itu sekitar 10 ribu orang. Mereka ini sebagian dari 70 ribu lebih TKI di Arab Saudi yang tak bisa lagi tinggal di negeri kaya minyak itu. Mereka adalah pejuang devisa kita di Arab Saudi yang tidak terlayani oleh perwakilan pemerintah dalam pengurusan dokumen jati diri dan perjalanan. Sejak pertengahan Mei lalu, Pemerintah Arab Saudi memberlakukan amnesti atau pemutihan izin tinggal kepada sekitar 1,5 juta pekerja asing tak berdokumen. Sekitar 120 ribu di antaranya adalah warga Indonesia.
Sepertinya kebijakan pemerintah Arab itu, menjadi lembar awal catatan buruk para TKI tersebut. Setelah itu, halaman demi halaman, hanya berisi cerita duka. Beberapa pekan setelah seruan Pemerintah Arab itu, ribuan TKI berbondong ke kantor Konsulat Jenderal RI di Jeddah untuk mengurus dokumen yang disyaratkan. Tapi bagian pelayanan tak siap meladeni ledakan permintaan itu. Para TKI lantas tak puas dan marah. Lalu membakar apa yang bisa mereka bakar.
Api memang cuma melalap pagar luarnya saja. Tapi seorang perempuan di antara mereka ketika itu tewas dan banyak lainnya terluka setelah upaya paksa masuk halaman dalam KJRI dihalang-halangi. Pasca peristiwa, Pemerintah menambah loket pelayanan. Namun, sampai batas waktu perpanjangan amnesti 3 November lalu, masih ada puluhan ribu yang belum memiliki dokumen keimigrasian yang mereka perlukan.
Terlunta-luntanya para TKI tak berizin itu sepertinya masih bakal berkepanjangan karena Pemerintah mengaku belum menjadwalkan pemulangan mereka. Salah satu alasannya karena kursi pesawat masih dipenuhi para jemaah haji. Sampai di sini, belum ada titik terang bagaimana nasib mereka berikutnya.
Yang jelas, aparat Arab Saudi sejak kemarin sudah mulai merazia para pekerja asing yang melanggar aturan izin tinggal negara itu. Kabarnya, kantor-kantor imigrasi Arab Saudi sudah menyiapkan ruang untuk menampung mereka yang terazia. Sebagian di antaranya berkapasitas hingga 50 ribu orang.
Jadi, jika pemerintah tak lekas bisa memulangkan, sangat mungkin mereka baru bisa ke tanah air setelah terazia, lalu masuk penampungan dan menunggu giliran dipulangkan paksa oleh Arab Saudi.
Perlu Tindakan Cepat Selamatkan TKI di Arab Saudi
Kemarin kita mendengar ribuan tenaga kerja Indonesia yang terdampar di kolong jembatan dekat kantor perwakilan Indonesia di Jeddah minum air kran toilet untuk menahan lapar. Seorang di antara mereka bercerita kepada kami, bantuan makanan dan minuman sudah

EDITORIAL
Rabu, 06 Nov 2013 09:26 WIB


tki, arab saudi, migrant care, jeddah, tenaga kerja
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai