Bagikan:

Hadapi Bencana, Butuh Kerjasama Antar-Pemda

Alangkah indahnya negeri ini jika antar pemerintah daerah bisa solid bekerja sama menghadapi ancaman dan dampak bencana. Setiap pekerjaan seputar masalah ini mestinya akan bisa diselesaikan dengan baik dan cepat.

EDITORIAL

Rabu, 27 Nov 2013 11:10 WIB

Author

KBR68H

Hadapi Bencana, Butuh Kerjasama Antar-Pemda

bencana, pemda, modifikasi cuaca, pvmbg, bnpb

Alangkah indahnya negeri ini jika antar pemerintah daerah bisa solid bekerja sama menghadapi ancaman dan dampak bencana. Setiap pekerjaan seputar masalah ini mestinya akan bisa diselesaikan dengan baik dan cepat. Hari-hari ke depan, kita akan memasuki iklim yang sangat potensial mengundang bencana, terutama selama musim hujan Desember – Januari. Seperti tahun-tahun sebelumnya, curah hujan di kurun tersebut sedang tinggi-tingginya, khususnya di sekitaran Jakarta.

Badan Cuaca PVMBG sudah beberapa bulan terakhir gencar menginformasikan laporan cuaca. Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB juga senada, sering melansir rencana-rencana menghadapi musim hujan ini. Gubernur Jakarta Joko Widodo dan Wakilnya Basuki Tjahaja Purnama pun banyak bicara tentang rencana menghadapi musim hujan.

Kemarin misalnya, Ahok ingin membicarakan masalah teknologi modifikasi cuaca dengan Gubernur Jawa Barat. Dengan teknologi itu, Pemerintah Jakarta ingin agar air hujan di Bogor tidak jatuh dan mengalir ke Ibu Kota, tapi ke daerah lain. Air kiriman itu sering jadi pemicu tingginya banjir di Jakarta. Masalahnya, tidakkah gagasan Jakarta itu seperti mengalihkan moncong meriam ke sasaran lain? Di titik inilah, pembicaraan antara pemimpin Jakarta dan Jawa Barat diperlukan.

Pekan-pekan ini, Pemerintah Kabupaten Bogor sedang maraton membongkar vila-vila mewah tak berizin di lahan negara. Bangunan, yang sebagian di antaranya milik pejabat dan bekas pejabat Jakarta, sudah lama dituding menjadi penyebab derasnya air kiriman hujan yang mengalir ke Jakarta. Kabarnya, Pemerintah Jakarta pernah menjanjikan Rp 2,1 miliar untuk membantu membiayai pembongkaran vila-vila tersebut. Dana yang dijanjikan itu, masih terus dinanti.

Sudah jelas, kedua pihak punya keinginan yang sama, mencegah agar air puncak musim hujan, saat ini atau di masa datang, tak menenggelamkan warga. Pertemuan yang membicarakan secara mendalam tentang keinginan masing-masing harus terjadi. Karena, mengalihkan titik hujan, berarti mengalihkan ancaman bencana. Lalu, tentang uang bantuan pembongkaran vila itu, sebaiknya jelas alokasinya. Mestinya, dana itu juga tak perlu dan tak akan pernah diadakan jika Pemerintah Bogor bisa mencegah bangunan liar bertumbuh.

Banyak ahli bilang, Indonesia adalah negeri dengan segudang macam bencana alam karena kondisi geografis dan kerusakan lingkungan yang ada. Kerjasama yang efektif antar pemerintah daerah dalam menghadapi bencana, akan bisa menjadi salah satu pilar penyangga penanganan bencana secara efektif. BNPB dengan SDM khusus yang terlatih dan PVMBG dengan prakiraan cuacanya yang akurat, akan lebih ringan tugasnya. Salah satu pandangan kagum dunia terhadap Jepang adalah kemampuan negara itu menghadapi dan menangani dampak bencana gempa dan tsunami dengan sigap. Indonesia bisa belajar dari bekas penjajahnya ini.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending