Hari ini hingga lusa, PDI Perjuangan akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas). Salah satu topik yang akan dibahas dalam Rakernas tersebut adalah kriteria calon Presiden. Kemungkinan besar, Rakernas tidak akan langsung menghasilkan nama capres. Karena, PDI Perjuangan sudah menyatakan akan mengumumkan nama capres setelah pemilu legislatif. Saat ini, baru tiga parpol yang sudah secara resmi mengusung capres yaitu Aburizal Bakrie dari Partai Golkar, Wiranto dari Partai Hanura dan Prabowo dari Partai Gerindra.
PDI Perjuangan sepertinya tidak mau gegabah dengan terburu-buru mempublikasikan capresnya. Sesuai hasil Kongres, Ketua Umum adalah sosok yang akan diajukan partai tersebut untuk menjadi capres. Namun, semua itu tentu masih bisa berubah. Apalagi melihat fenomena Joko Widodo atau Jokowi, Gubernur Jakarta yang diusung PDI Perjuangan bersama Gerindra.
Popularitas Jokowi terus melonjak. Bukan hanya dari hasil survei satu lembaga tetapi hampir dari mayoritas lembaga survei. Nama Jokowi bahkan dianggap bisa mengatrol popularitas calon kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan dalam pilkada. Lihat saja pilkada Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang dibantu Jokowi sebagai juru kampanye bisa menjadi pemenang, mengalahkan Gubernur incumbent Bibit Waluyo.
Kader PDI Perjuangan memang menyerahkan keputusan capres kepada Megawati Soekarnoputri. Di tangan Ketua Umum lah, publik berharap PDI Perjuangan bersedia mengajukan nama Jokowi sebagai capres. Jokowi sendiri sudah berulangkali menampik isu tentang dirinya yang akan maju dalam pilpres tahun depan. Bekas Wali Kota Solo itu tidak mau menanggapi hasil survei dan ingin fokus menjalankan tugasnya untuk membenahi Jakarta.
Sebagai Ketua Umum, Megawati tentu akan mempertimbangkan elektabilitas kader yang akan diusung sebagai capres. Dalam satu tahun terakhir, kader partai yang punya elektabilitas tinggi hanya Jokowi. Tingkat elektabilitasnya bahkan melampaui Aburizal Bakrie, Prabowo dan juga Ketua Umum Megawati. Namun, jalan untuk menjadi capres bagi Jokowi tidak mudah. Sejumlah anggota DPRD Jakarta sudah mewanti-wanti Jokowi agar menyelesaikan tugas sebagai Gubernur hingga habis masa jabatan.
Alasannya, Jokowi pernah berjanji akan membenahi Jakarta ketika dipilih sebagai Gubernur. Janji yang belum sepenuhnya bisa dipenuhi. Akan tetapi, Jokowi tentu bisa dan boleh mengingkari janji tersebut untuk kepentingan yang jauh lebih besar yaitu membenahi Indonesia, negeri yang mulai didera krisis kepemimpinan nasional. Negeri ini perlu pemimpin yang tegas, bersih dan pro rakyat. Dari nama capres yang sudah beredar di publik, hanya Jokowi yang sesuai dengan kriteria itu.
Menanti Kriteria Capres PDI Perjuangan
Hari ini hingga lusa, PDI Perjuangan akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas). Salah satu topik yang akan dibahas dalam Rakernas tersebut adalah kriteria calon Presiden. Kemungkinan besar, Rakernas tidak akan langsung menghasilkan nama capres.

EDITORIAL
Jumat, 06 Sep 2013 07:14 WIB


capres, pdi perjuangan, jokowi, rakernas
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai