Bagikan:

Utang Manusia Pada Gajah Raju

Kemarin, Raju meninggal. Buat Anda yang belum tahu, Raju adalah nama seekor gajah. Umurnya baru 2 minggu. Orang mulai mengenal Raju justru saat ia kehilangan ayahnya, Papa Geng, alias si pemberani. Papa Geng dibunuh pemburu gading di Hutan Ranto Sabon, Ac

EDITORIAL

Selasa, 23 Jul 2013 08:54 WIB

Author

KBR68H

Utang Manusia Pada Gajah Raju

papa geng, gajah, raju, aceh, bksda

Kemarin, Raju meninggal. Buat Anda yang belum tahu, Raju adalah nama seekor gajah. Umurnya baru 2 minggu. Orang mulai mengenal Raju justru saat ia kehilangan ayahnya, Papa Geng, alias si pemberani. Papa Geng dibunuh pemburu gading di Hutan Ranto Sabon, Aceh Jaya. Belalainya terpenggal kena ranjau besi, bekas tembakan menganga di kepalanya dan gadingnya hilang. Gajah berusia 30 tahun ini sudah lama beredar di permukiman warga sekitar. Istri Papa Geng juga ditemukan tewas, diduga karena memakan racun.

Raju ditemukan warga Desa Blang Pante di Aceh Utara pertengahan bulan lalu dalam kondisi lemah dan tak bisa jalan. Warga memutuskan untuk merawat Raju dan menolak menyerahkannya kepada BKSDA yang dianggap tak becus merawat gajah. Salah seorang warga berperan sebagai pengasuh Raju, memberinya susu formula dari kantong sendiri dan hasil patungan warga.

Kisah pilu keluarga Papa Geng bergulir cepat di media sosial. Lewat Twitter dan Facebook, satu per satu orang mencoba memperjuangkan hidup panjang bagi Raju. Petisi digagas oleh warga Aceh demi mendorong Presiden, Menteri Kehutanan dan Gubernur Aceh mengusut pembunuhan gajah dengan cara keji hanya demi mendapatkan gadingnya. Banyak juga yang menggelar beragam aksi menyumbang untuk Raju. Kondisi Raju terus dipantau setelah warga akhirnya bersedia menyerahkan Raju kepada Pusat Pelatihan Gajah Saree milik BKSDA Aceh.

Tapi Raju tak berumur panjang. Setelah diare beberapa hari, Raju akhirnya meninggal. Pepatah mengatakan, gajah mati meninggalkan gading. Tapi Raju mati bahkan sebelum punya gading.

Tahun lalu, di Aceh ada 14 gajah sementara di Riau ada 15 gajah mati. Sebagian besar sengaja dibunuh demi gading, tapi belum ada yang dipenjara polisi dan BKSDA akibat pencurian gading dan pembantaian gajah. Selain mengincar gading, konflik manusia versus gajah juga terjadi di area pembalakan liar, kebun sawit, sawah yang baru dibuka, atau pertambangan. Ringkasnya, rumah gajah diganggu oleh manusia, lantas gajah keluar dari hutan karena murka.

Kasus kematian gajah Sumatera di Aceh dan Riau adalah alarm penting dalam upaya penyelamatan populasi yang tersisa. Jumlah gajah Sumatera turun drastis dalam 4 tahun terakhir. Lembaga Konservasi Dunia bahkan menaikkan status keterancaman gajah Sumatera dari genting menjadi kritis, hanya selangkah lagi menuju status paling mengerikan: punah dari alam.

Papa Geng dan Raju bisa jadi nama gajah paling populer yang dikenal banyak orang di negeri ini. Tanpa keduanya, isu soal konflik gajah dan manusia mungkin masih jadi isu yang tak populer. Papa Geng dan Raju telah memberi "wajah" atas konflik yang sudah tahunan terjadi di hutan, rumah mereka.

Kita semua berutang pada Papa Geng, Raju, dan gajah-gajah lain yang tak bernama, juga pada anak cucu kami, untuk mengembalikan kondisi hutan seperti sedia kala. 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending