Bagikan:

Usut Tuntas Tragedi Nabire

Kabar tak enak datang dari Nabire. 17 orang tewas jelang tengah malam Minggu kemarin pasca menonton pertandingan tinju. 39 lainnya tengah dirawat di rumah sakit setempat.

EDITORIAL

Selasa, 16 Jul 2013 09:37 WIB

Author

KBR68H

Usut Tuntas Tragedi Nabire

nabire, piala bupati, tinju

Kabar tak enak datang dari Nabire. 17 orang tewas jelang tengah malam Minggu kemarin pasca menonton pertandingan tinju. 39 lainnya tengah dirawat di rumah sakit setempat.

Minggu malam itu ada pertandingan tinju antar sasana, antara Yulius Pigome dengan Alvius Rumkorem, untuk memperebutkan Piala Bupati Nabire. Yulius kalah, dan pendukungnya mengamuk di dalam Gedung Olah Raga GOR Kota Lama, Nabire. Penonton saling ribut, saling lempar bangku, dan ada 1,500 orang di dalam gedung berkapasitas setengahnya. Pun hanya ada 1 pintu masuk dan keluar yang dibuka. Alhasil 17 orang pun tewas, terinjak-injak akibat dorong-dorongan ketika berebut keluar GOR.

Ini bukan kejadian baru di tanah air. Tahun 2006 lalu, 10 orang tewas setelah menonton konser musik di Stadion Widya Manggala Krida, Pekalongan. Korban yang tewas semuanya masih remaja. Mereka tewas karena berjejalan menuju pintu keluar yang hanya dua, sementara total penonton konser mencapai ribuan orang.

Dua tahun setelahnya, giliran 10 remaja di Bandung tewas akibat terinjak-injak. Mereka yang menonton konser musik di Jalan  Braga ini tewas ketika terjadi kegaduhan yang mengakibatkan sejumlah pengunjung jatuh dan terinjak-injak pengunjung lainnya.

Kondisinya sama: pengunjung melebih kapasitas gedung dan mereka berdesakan keluar dari gedung dengan pintu yang terbatas.

Sampai kemarin pagi, 300-an personel Kepolisian Resor Nabire disiagakan di sana untuk mengantisipasi bentrok susulan pasca keributan antar pendukung. Tapi yang jauh lebih penting adalah menelisik bagaimana bisa sampai ada 1,500 orang masuk ke sebuah arena yang hanya bisa menampung 800 orang. Apalagi ini adalah gedung milik Pemda Nabire.

Menpora Roy Suryo sudah mendesak Polda Papua untuk mengusut tuntas tragedi ini, mengingat adanya laporan yang menyebut kalau di lokasi sebetulnya ada 5 pintu, tapi hanya 2 yang dibuka. Izin dari pihak penyelenggara pun perlu dipertanyakan – bagaimana bisa ada lebih banyak penonton di gedung itu dibandingkan kapasitas penonton dan bagaimana standar keamanan yang diberlakukan di sana. Penyelenggara pertandingan harus selalu ingat, bahwa yang mesti diperhatikan tak hanya keselamatan petinju, tapi juga penonton.

Olahraga dan musik adalah pertunjukan yang hampir bisa dipastikan menyedot banyak peminat. Karena itu penyelenggara kegiatan mesti ekstra waspada dan hati-hati, demi memastikan keselamatan penonton. Jangan sekadar cari ramai dan mendapatkan untung, tapi abai pada nyawa. 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending