Bagikan:

Pungli Di Kantor Kedutaan Kita

Kemarin KBR68H dapat kabar dari koresponden kami di Afghanistan kalau dia dimintai uang oleh seorang staf kedutaaan saat mengurus visa untuk ke Indonesia.

EDITORIAL

Rabu, 05 Jun 2013 09:04 WIB

Author

KBR68H

Pungli Di Kantor Kedutaan Kita

pungli, kedutaan, kbri

Kemarin KBR68H dapat kabar dari koresponden kami di Afghanistan kalau dia dimintai uang oleh seorang staf kedutaaan saat mengurus visa untuk ke Indonesia. Koresponden tersebut adalah seorang wartawan lokal yang bertugas di Kabul, Afghanistan, dan selama ini menulis laporan untuk program Asia Calling, satu-satunya program berbahasa Inggris di KBR68H. Kedatangan si koresponden ini pun sudah diketahui dan mendapatkan izin dari Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM di Jakarta.

Koresponden kami diminta membayar uang sebesar 200 dolar Amerika Serikat, padahal biaya resmi pembuatan visa adalah 45 dolar. Ketika ditanya uang ini untuk apa, tidak ada jawaban yang jelas. Staf kedutaan itu pun memastikan kalau kwitansi hanya akan diberikan untuk visa sebesar 45 dolar. Artinya, sisa 155 dolar adalah uang gelap. Sogokan. Pungutan liar alias pungli. Kalau tak memenuhi permintaan itu, visa akan dikeluarkan seminggu kemudian. Padahal koresponden kami harus berangkat pekan ini.

Untunglah koresponden kami merekam percakapan dengan si staf KBRI yang jelas-jelas menegaskan kalau uang 200 dollar itu untuk visa dan kwitansi hanya untuk nominal 45 dolar.

Ini jelas perilaku yang memalukan. Kedutaan Besar adalah etalase sebuah negara di luar negeri. Itu adalah wajah Indonesia yang dilihat oleh warga asing dengan segala baik buruknya. Kedutaan besar tak ubahnya sebuah bandara: wajah pertama yang dilihat orang asing. Pertaruhannya begitu besar untuk melakukan kesalahan sedikit pun. Apalagi ini: minta duit suap. Betapa memalukan!.

Kita tak bisa menutup mata kalau ada banyak uang-uang gelap yang berseliweran di KBRI dan Konjen di berbagai negara di dunia. Total ada 130an perwakilan Indonesia di seluruh dunia yang semuanya dibayari dengan uang negara. Rasanya tak ada KBRI atau Konjen Indonesia di luar negeri yang tampilannya buruk karena lagi-lagi, bagaimana pun ini adalah etalase Indonesia. Tapi bukan wajahnya saja yang perlu dipermak, kelakuan para stafnya pun mesti diperhatikan betul. Jangan sampai ada perilaku cacat yang bisa jadi label melekat pada Indonesia.

Indonesia sudah sohor di dunia sebagai negara dengan kasus korupsi yang tinggi. Cobalah cari di internet dengan kata kunci korupsi KBRI maka ada banyak sekali kasus yang muncul. Dan apa yang terjadi pada koresponden KBR68H di Afghanistan adalah salah satu contoh nyata.

Pada akhirnya koresponden kami ditelepon staf KBRI tersebut. Menurut si staf KBRI, dia hanya bercanda dengan meminta uang tersebut. Dari hasil rekaman antara koresponden kami dengan si staf KBRI, sungguh tak ada nada bercanda di sana. Dan meminta sogokan bukanlah hal yang patut jadi bahan bercandaan di etalase negara bernama kedutaan.

Pelanggaran ini, meski baru merupakan percobaan meminta suap, mesti ditindak.


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending