Bagikan:

Penyadapan dan Rasa Takut Itu

Dalam setahun Akil Mochtar, selama menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi, berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp 150 miliar. Peraturan Perundang-undangan yang sudah disetujui DPR menjadi Undang-undang untuk mengawasi kerja Mahkamah Konstitusi, dibatalkan.

EDITORIAL

Jumat, 21 Feb 2014 09:38 WIB

Author

KBR68H

Penyadapan dan Rasa Takut Itu

penyadapan, akil mochtar, Atut Chosiyah

Dalam setahun Akil Mochtar, selama menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi, berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp 150 miliar. Peraturan Perundang-undangan yang sudah disetujui DPR menjadi Undang-undang untuk mengawasi kerja Mahkamah Konstitusi, dibatalkan.

Itu uang curian. Sebagai salah satu indikasi itu uang curian adalah bagaimana uang-uang itu dicuci dan disembunyikan. Sebanyak Rp 2,7 miliar, misalnya, bahkan disembunyikan di dalam tembok.

Banyak kisah lain. Hanya dalam waktu beberapa tahun memerintah, keluarga Atut Chosiyah menguasai aset berupa puluhan mobil mewah, ribuan hektar tanah, hingga menguasai dua buah pulau. Sebelumnya, keluarga Atut juga berhasil menguasai sumber-sumber kekayaan di hampir seluruh provinsi Banten. Terima kasih kepada berkah otonomi daerah.

Sejalan dengan perilaku praktik otonomi daerah di tempat lain, pejabat daerah dan wakil-wakil rakyat di tingkat provinsi dan kabupaten juga menikmati kekayaan dengan cara curang berkah dari kewenangan yang dipegang. Kewenangan besar, seperti berteman baik dengan kecenderungan korupsi. Anggota DPR RI yang telah dipenjarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi juga menjadi contoh bagaimana kewenangan berlebihan mengakibatkan orang tak kuat untuk tidak culas. Memanfaatkan wewenanganya untuk menekan orang lain dan menarik keuntungan darinya.

Tapi, sejarah sudah memberi tahu bahwa kewenangan juga dibayangi oleh rasa takut. Ketakutan kehilangan kewenangan oleh segelintir orang itu yang menghambat kemajuan. Inggris Raya tak akan sejaya sekarang, dan melahirkan banyak pemikir dan penemu ahli bila tetap dikuasai oleh elit yang takut terhadap perubahan. Sejarang memberi tahu bahwa temuan-temuan baru yang bermanfaat bagi banyak orang sudah ditemukan sejak masa Imperium Roma. Tapi, diktator mereka kemudian memberangusnya. Tanpa Glorious Revolution yang kemudian meminggirkan peran raja di Inggris, Revolusi Industri juga tak akan lahir di Inggris.

Keberhasilan itu mula-mula berasal dari: penghancuran terhadap rasa takut. Pertanyaannya, takutkah rakyat Indonesia terhadap perubahan? Terhadap peluang kepada masa depan yang lebih baik. Meski terbuka juga peluang masa depan yang suram. Tapi, membuka kemungkinan tetap jauh lebih baik dari pada mengutuki hari ini.

Elit tak perlu kita tanya lagi. Mereka memang penakut. Mereka takut kewenangan yang membuahkan kemewahan mereka direnggut. Mereka takut pembatasan kewenangan akan membuat peluang korup mereka tertutup. Buktinya mereka terus menerus mengawasi peluang perubahan. Pendek kata begini: buktinya mereka menyadap.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending