Penyakit “amnesia” kini mendera para wakil rakyat, baik di tingkat pusat (DPR) maupun di daerah (DPRD kota/kabupaten). Di tahun politik, jelang Pemilu Legislatif 9 April mendatang, pikiran dan tenaga mereka terkonsentrasi agar kembali terpilih menjadi wakil rakyat. Ini membuat mereka lupa dengan tanggungjawabnya yang masih tersisa. Mereka kerap mangkir dalam rapat-rapat di kantor dan memilih berkampanye mencari dukungan suara di daerah pemilihannya.
Lihat saja bagaimana situasi kantor-kantor DPRD di berbagai daerah. Kebanyakan kantor wakil rakyat itu kini terlihat sepi. Misalnya di DPRD Nusa Tenggara Barat, yang hampir semua anggotanya kembali maju menjadi calon anggota legislatif untuk periode mendatang. Sementara, di DPRD Banyuwangi, Jawa Timur, lebih dari separo anggotanya bolos di setiap sidang paripurna dan rapat-rapat.
Kondisi di kedua DPRD itu boleh jadi juga terjadi di kota atau kabupaten lain di Indonesia. Sikap anggota dewan ini tentu berimbas pada terbengkalainya kerja DPRD sebagai lembaga aspirasi rakyat. Malah, aksi bolos wakil rakyat di daerah dan di pusat diperkirakan akan semakin sering pada Februari dan Maret mendatang.
Memang, wajar dan tak ada yang salah jika anggota DPRD atau DPR hendak mencari dukungan konstituen dan mencalonkan kembali. Namun, mereka tidak boleh lupa akan kewajibannya yang masih ada! Bukankah dari situ para konstituen akan melihat integritas mereka? Dengan tetap menjalankan tugasnya sebagai anggota DPRD/DPR, rakyat akan melihat tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat. Untuk menemui konstituen, mereka harus pandai mengatur waktu dan tidak memakai jam kerja. Sebab, bagaimana pun mereka masih mendapat gaji, yang tak lain dari pajak rakyat.
Jelang Pemilu, segenap kalangan masyarakat sebaiknya ikut memantau anggota DPR/DPRD yang kerap bolos kerja. Badan Kehormatan di DPR/DPRD mesti berani memberi sanksi tegas kepada anggotanya yang kerap absen, bahkan perlu direkomendasikan untuk diganti! Sebab, sejatinya wakil rakyat yang kerap bolos jelang Pemilu, tidak layak untuk kembali dipilih. Karena jelas-jelas, mereka sudah berani menelantarkan tugasnya demi kepentingan pribadi!
Jangan Pilih Wakil Rakyat yang Rajin Bolos
Penyakit

EDITORIAL
Kamis, 16 Jan 2014 17:55 WIB


wakil rakyat, bolos, dpr, dprd, pemilu
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai