Bagikan:

Partai Politik untuk Rakyat

Kita berharap partai yang lolos verifikasi faktual, betul-betul partai yang memang memperlihatkan kesungguhan untuk menjadi kendaraan bagi warga untuk menyalurkan aspirasinya.

EDITORIAL

Rabu, 23 Jan 2013 12:00 WIB

Author

KBR68H

Partai Politik untuk Rakyat

Rahmat Suheri warga Buaran, Kota Tangerang, Banten kemarin memilih mengakhiri hidupnya. Bapak dua anak yang bekerja sebagai tukang parkir itu memilih bunuh diri lantaran tak tahan dengan tekanan kebutuhan ekonomi.  Sedang di Bantul, Yogyakarta seorang ibu terjerat utang pada 70 rentenir alias lintah darat. Sejak 4 tahun lalu, ibu yang sakit-sakitan itu harus menghadapi para rentenir. Dari  awalnya hanya meminjam Rp 100 ribu untuk modal berdagang, utang  membengkak menjadi Rp 18 juta.  Penghasilan suaminya sebagai sales jauh dari mencukupi untuk melunasi utang.

Di kota Heri, ada 15 partai   politik yang sudah dinyatakan lolos verifikasi faktual oleh Komisi Pemilihan Umum, KPU setempat.  Satu yang tak  lolos yakni Partai Demokrasi Pembaharuan. Sedangkan di Bantul dari 16, enam parpol tak lolos. Yakni, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) serta Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN). Partai-partai itu tak lolos di antaranya  karena gagal membuktikan berkas  kepengurusan, keanggotaan dan juga keterwakilan perempuan 30 persen.

Hari ini   KPU Pusat dijadwalkan akan menggelar pleno rekapitulasi dan mengumumkan partai apa saja yang lolos secara nasional.  Kita berharap partai yang lolos verifikasi faktual, betul-betul partai yang memang memperlihatkan kesungguhan untuk menjadi kendaraan bagi warga untuk menyalurkan aspirasinya. Partai yang sepenuh hati melengkapi berkas pendaftaran agar lolos bertarung 2014 mendatang.

Belajar dari pengalaman lalu, kerap kali para wakil rakyat dari partai politik itu gagal menjunjukkan keberpihakannya pada rakyat. Yang justru kerap muncul laku yang buruk dan memalukan. Mulai dari terlibat kasus korupsi hingga plesir ke manca negara dengan dalih studi banding.

Heri dan Ibu di Bantul serta jutaan orang yang menyandarkan aspirasinya pada para wakil rakyat patut kecewa. Alih-alih memperjuangkan kepentingan rakyat dan mengawasi pemerintahan, malah kongkalikong menggarong duit negara. Andai duit miliaran yang digarong dan dihamburkan untuk plesir para wakil rakyat itu digunakan untuk kepentingan rakyat kecil seperti Heri dan Ibu di Bantul itu, tentu lain ceritanya. Andai para wakil rakyat bersungguh hati menjalankan tugasnya mengawasi pemerintahan, mungkin Heri tak memilih jalan mengakhiri hidup karena tekanan ekonomi dan Ibu di Bantul itu tak perlu terjerat lintah darat. Rakyat membutuhkan partai politik dan politikus yang bersungguh-sungguh memperjuangkan kepentingan rakyat. Bukan kepentingan kelompok atau golongannya saja. 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending