Rahmat Suheri warga Buaran, Kota Tangerang, Banten kemarin memilih
mengakhiri hidupnya. Bapak dua anak yang bekerja sebagai tukang parkir
itu memilih bunuh diri lantaran tak tahan dengan tekanan kebutuhan
ekonomi. Sedang di Bantul, Yogyakarta seorang ibu terjerat utang pada
70 rentenir alias lintah darat. Sejak 4 tahun lalu, ibu yang
sakit-sakitan itu harus menghadapi para rentenir. Dari awalnya hanya
meminjam Rp 100 ribu untuk modal berdagang, utang membengkak menjadi
Rp 18 juta. Penghasilan suaminya sebagai sales jauh dari mencukupi
untuk melunasi utang.
Di kota Heri, ada 15 partai politik yang sudah dinyatakan lolos
verifikasi faktual oleh Komisi Pemilihan Umum, KPU setempat. Satu yang
tak lolos yakni Partai Demokrasi Pembaharuan. Sedangkan di Bantul dari
16, enam parpol tak lolos. Yakni, Partai Bulan Bintang (PBB),
Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura),
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Kedaulatan Bangsa
Indonesia Baru (PKBIB) serta Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN).
Partai-partai itu tak lolos di antaranya karena gagal membuktikan
berkas kepengurusan, keanggotaan dan juga keterwakilan perempuan 30
persen.
Hari ini KPU Pusat dijadwalkan akan menggelar pleno rekapitulasi dan
mengumumkan partai apa saja yang lolos secara nasional. Kita berharap
partai yang lolos verifikasi faktual, betul-betul partai yang memang
memperlihatkan kesungguhan untuk menjadi kendaraan bagi warga untuk
menyalurkan aspirasinya. Partai yang sepenuh hati melengkapi berkas
pendaftaran agar lolos bertarung 2014 mendatang.
Belajar dari pengalaman lalu, kerap kali para wakil rakyat dari partai
politik itu gagal menjunjukkan keberpihakannya pada rakyat. Yang justru
kerap muncul laku yang buruk dan memalukan. Mulai dari terlibat kasus
korupsi hingga plesir ke manca negara dengan dalih studi banding.
Heri dan Ibu di Bantul serta jutaan orang yang menyandarkan aspirasinya
pada para wakil rakyat patut kecewa. Alih-alih memperjuangkan
kepentingan rakyat dan mengawasi pemerintahan, malah kongkalikong
menggarong duit negara. Andai duit miliaran yang digarong dan
dihamburkan untuk plesir para wakil rakyat itu digunakan untuk
kepentingan rakyat kecil seperti Heri dan Ibu di Bantul itu, tentu lain
ceritanya. Andai para wakil rakyat bersungguh hati menjalankan tugasnya
mengawasi pemerintahan, mungkin Heri tak memilih jalan mengakhiri hidup
karena tekanan ekonomi dan Ibu di Bantul itu tak perlu terjerat lintah
darat. Rakyat membutuhkan partai politik dan politikus yang
bersungguh-sungguh memperjuangkan kepentingan rakyat. Bukan kepentingan
kelompok atau golongannya saja.
Partai Politik untuk Rakyat
Kita berharap partai yang lolos verifikasi faktual, betul-betul partai yang memang memperlihatkan kesungguhan untuk menjadi kendaraan bagi warga untuk menyalurkan aspirasinya.

EDITORIAL
Rabu, 23 Jan 2013 12:00 WIB

Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai