Kehadiran boneka Lammily ini bermula dari pertanyaan di kepala Nickolay Lamm, seorang pembuat boneka pada tahun 2013,”Seperti apa bentuk Barbie jika dia punya ukuran tubuh seperti perempuan kebanyakan yang berusia 19 tahun?”
Boneka Barbie sejak lama menuai kritik lantaran bentuknya yang dianggap ‘terlalu sempurna’ dan tidak masuk akal. Misalnya perut yang ekstra langsing dan kaki yang ekstra kecil.
Lamm lantas membuat boneka Lammily, yaitu boneka ala Barbie dengan versi yang lebih pendek, lebih lebar, dan berambut cokelat.Boneka ini juga dilengkapi dengan paket stiker berupa jerawat, selulit dan luka yang bisa ditempelkan di boneka tersebut.
“Kalau boneka ini tampak sungguhan, seperti orang biasa, maka kita tidak akan terlalu fokus pada penampilan dia, tapi pada apa yang dia lakukan,” kata Lamm.
Boneka ini dibuat Lamm dengan mengumpulkan dana secara gotong royong atau crowdfunding. Dalam sehari, Lamm berhasil mengumpulkan dana 100 ribu dollar Amerika (sekitar 1,2 miliar rupiah). Dalam 30 hari, ia mendapatkan 500 ribu dollar Amerika (sekitar 5 miliar rupiah).
Boneka Lammily ini memiliki pinggul yang lebar, paha yang tebal – sebuah bentuk yang dianggap sebagai bentuk tubuh yang tidak ideal.
“Saya ingin sampaikan pesan kalau penampilanmu itu bukan hal yang paling penting. Itu tidak mendefinisikan siapa kamu,” kata Lamm.
Nama boneka ‘Lammily’ sendiri datang dari kombinasi nama Lamm, sebagai pembuatnya, dan ‘family’ atau keluarga. Lamm memang banyak dibantu keluarganya dalam mewujudkan bentuk boneka ini. Tante Lamm, misalnya, mengusulkan Lamm menambahkan luka pada bonekanya karena ada banyak anak yang punya bekas luka dan sangat malu akan itu.
Jelang liburan Natal tahun ini, Lamm sudah menerima ribuan pemesanan boneka Lammily. Penjualan boneka dimulai sejak pekan ini, sementara paket stiker mulai dijual per Januari 2015.
(Sumber: CNN, Time)